Nasional

Paus Fransiskus-Imam Besar Istiqlal Cium Tangan-Kening, Lesbumi: Pesan Persahabatan yang Tulus

Kamis, 5 September 2024 | 17:00 WIB

Paus Fransiskus-Imam Besar Istiqlal Cium Tangan-Kening, Lesbumi: Pesan Persahabatan yang Tulus

Momen Imam Besar Masjid Istiqlal mencium kening Pemimpin Katolik Dunia Paus Fransiskus di Masjid Istiqlal, Jakarta, pada Kamis (5/9/2024). (Foto: Instagram Nasaruddin Umar Official/officialnuo)

Jakarta, NU Online

Imam Besar Masjid Istiqlal Prof KH Nasaruddin Umar mencium kening Pemimpin Katolik Dunia Paus Fransiskus. Kemudian Paus Fransiskus merespons dengan mencium tangan Prof Nasar.


Momen itu terjadi saat kedua tokoh tersebut baru selesai melakukan foto bersama usai acara Interreligious Meeting (pertemuan antaragama) di Masjid Istiqlal, Jakarta, Kamis (5/9/2024).


Ketua Lembaga Seni dan Budaya Muslimin Indonesia (Lesbumi) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Jadul Maula mengatakan bahwa momen tersebut menggambarkan sikap penuh kedewasaan dan kebijaksanaan antara dua tokoh agama besar itu, meski dua agama tersebut pernah mempunyai hubungan pertikaian dan peperangan yang traumatis di masa lampau.


"Kedua tokoh agama ini sedang menyampaikan pesan hubungan persahabatan yang tulus, akrab-hangat dengan menjaga kesopanan dan saling menghormati dalam bahasa adat dan budaya masing-masing," katanya saat dihubungi NU Online Kamis (5/9/2024) sore.


Ia juga menjelaskan, keduanya dapat keluar dari jeratan pola-pola yang destruktif sehingga mengubahnya dengan pola-pola baru yang konstruktif.


"Tentu saja, itu pemandangan yang indah, sejuk dan menyejukkan, di tengah situasi dunia yang sangat panas oleh deraan perang genosida oleh Israel atas Palestina dan juga kondisi negara kita yang sedang panas oleh pertikaian politik kekuasaan," jelasnya.

 
​
Momen Paus Fransiskus mencium tangan Nasaruddin Umar di Masjid Istiqlal, Kamis (5/9/2024). (Foto: tangkapan layar Youtube Hiduptv) 


Kiai Jadul mengingatkan agar masyarakat umum bisa meneladani apa yang ditunjukkan oleh kedua tokoh agama yang berbeda itu, yakni dengan melakukan pertukaran budaya yang akrab dan hangat.


"Masyarakat juga bisa belajar bagaimana bisa mengembangkan sikap saling menghormati di dalam perbedaan, tidak dengan basa-basi atau tata etiket yang kaku," terangnya.


Dalam pertemuan antaragama ini, hadir pula beberapa tokoh. Di antaranya Wakil Menteri Agama Saiful Rahmat Dasuki, Wakil Presiden Ke-10 dan 12 Jusuf Kalla, Ibu Negara Ke-4 Sinta Nuriyah, Ketua PBNU KH Ulil Abshar Abdalla dan KH Ahmad Fahrur Rozi, serta KH Quraish Shihab dan KH Alwi Shihab beserta sejumlah tokoh lainnya dari berbagai agama.