Internasional

Tank Israel Kepung RS Al-Shifa, Nyawa Ratusan Pasien dan Puluhan Bayi Prematur Terancam

Sel, 14 November 2023 | 15:30 WIB

Tank Israel Kepung RS Al-Shifa, Nyawa Ratusan Pasien dan Puluhan Bayi Prematur Terancam

Suasana pasien dan pengungsi di RS Al-Shifa, Kota Gaza, Palestina, di tengah pertempuran yang sedang berlangsung antara Israel dan gerakan Hamas Palestina. (Foto: AFP/Khader Al Zanoun)

Jakarta, NU Online

Juru Bicara Kementerian Kesehatan Gaza Ashraf al-Qudra mengatakan, tank militer Israel telah mengepung gerbang Rumah Sakit Al-Shifa, rumah sakit terbesar di Kota Gaza, Palestina. Tak hanya mengepung, Israel pun membatasi mobilitas tenaga kesehatan dan para pasien yang berada di sana. Kepungan itu membuat nyawa ratusan pasien dan puluhan bayi prematur terancam. 


"Kami terkepung dan berada di dalam lingkaran kematian," katanya, dilansir Al-Jazeera, Selasa (14/11/2023). 


Ia mengatakan, setidaknya terdapat 650 pasien di rumah sakit tersebut, 32 pasien di antaranya telah meninggal dalam tiga hari terakhir, termasuk tiga bayi yang baru lahir, lantaran pengepungan rumah sakit dan pemadaman listrik.


Sementara itu, tempat tidur bayi prematur di RS Al-Shifa terpaksa dibungkus dengan kertas timah. Bayi-bayi prematur itu kemudian ditempatkan di sebelah air panas sebagai upaya untuk menyelamatkan di tengah krisis bahan bakar yang membuat listrik di rumah sakit tersebut padam.


Direktur RS Al-Shifa Muhammad Abu Salmiya mengatakan, pihaknya terus berupaya untuk menjaga bayi baru lahir tetap hidup di tengah pasokan oksigen yang habis. Mereka harus memindahkan bayi dengan tangan dari inkubator unit neonatal ke bagian lain dari rumah sakit.


“Tidak ada lagi air, makanan, susu untuk anak-anak dan bayi. Situasi di rumah sakit adalah bencana besar,” ungkapnya, dikutip dari CNN.


Kepala Departemen Pediatrik Rumah Sakit al-Shifa Mohamed Tabasha mengungkapkan tiadanya daya untuk inkubator serta sterilisasi susu telah membuat bayi-bayi prematur dalam posisi yang sangat rentan.


"Kemarin saya memiliki 39 bayi dan hari ini mereka telah menjadi 36. Saya tidak bisa mengatakan berapa lama mereka bisa bertahan. Saya bisa kehilangan dua bayi lagi hari ini atau dalam satu jam," kata dia kepada Reuters


RS Al-Shifa dikepung selama berhari-hari oleh militer Israel. Kurangnya bahan bakar untuk generator listrik juga membuat pihak rumah sakit tidak dapat menyelamatkan pasien. Jumlah korban meninggal dunia meningkat di antara pasien, termasuk bayi yang baru lahir, dan kekhawatiran penyebaran penyakit semakin meningkat.


Pasukan darat Israel telah memasuki Gaza pada akhir Oktober 2023 dan dengan cepat mengepung pemukiman utama utara Kota Gaza. Israel menolak untuk mundur, lantaran mengklaim bahwa rumah sakit tersebut menjadi pangkalan Hamas.


Israel mengatakan bahwa kelompok Hamas memiliki markas bawah tanah di terowongan di bawah rumah sakit dan dengan sengaja menggunakan pasiennya sebagai perisai, klaim tersebut dibantah oleh Hamas.


Sebagai wujud kepedulian bagi warga Palestina, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) melalui NU Care-LAZISNU PBNU mengajak masyarakat untuk menyalurkan bantuan dana kemanusiaan yang dapat disalurkan via rekening BSI 7015 654 583 a/n PP LAZIS NU Non Zakat atau rekening BCA 0680 1926 77 a/n Yayasan Lembaga Amil Zakat Infaq dan Shadaqah NU. Bantuan juga dapat disalurkan melalui tautan https://nucare.id/program/pedulipalestina.