Internasional

Israel Hancurkan 2 Apartemen dan Tangkapi Warga Sipil Nablus di Tepi Barat

Kamis, 5 September 2024 | 08:00 WIB

Israel Hancurkan 2 Apartemen dan Tangkapi Warga Sipil Nablus di Tepi Barat

Penghancuran bangunan di Nablus, Tepi Barat, Palestina. (Foto: SABA)

Jakarta, NU Online

Pasukan khusus Israel menghancurkan dua apartemen hunian di bagian timur Kota Nablus, Tepi Barat, Palestina pada Selasa (3/9/2024). Hal itu dilakukannya dengan mengerahkan sejumlah buldoser.


Penyerbuan Israel itu bukan saja merusak infrastruktur dan bangunan di Tepi Barat, tetapi juga menutup akses ke daerah tersebut.


Kantor Berita Resmi Palestina WAFA melaporkan, sejak dimulainya penyerangan terhadap rakyat Palestina pada 7 Oktober 2023 lalu, penghancuran rumah, bangunan, dan fasilitas mengalami peningkatan di Area C yang merupakan 60 persen dari Tepi Barat.


Sepanjang bulan Agustus, Tentara Israel telah melakukan 62 operasi pembongkaran bangunan dan infrastruktur yang berdampak pada 78 fasilitas, 36 rumah berpenghuni, delapan rumah tak berpenghuni, dan 13 fasilitas pertanian.


Selain melakukan penggempuran pada bangunan-bangunan di Nablus dan Betlehem, Tepi Barat, Israel juga melakukan penangkapan terhadap sejumlah warga sipil Palestina. 


Sebagaimana dilansir dari WAFA, tiga orang ditangkap di Nablus termasuk seorang pemuda yang terluka karena tembakan Tentara Israel pada Rabu (4/9/2024).


Di Kota Al-Khader, Betlehem, dua anak laki-laki Palestina berusia 15 tahun ditangkap setelah rumah orang tuanya diserbu dan digeledah oleh Tentara Israel.


Pasukan Israel menyerbu wilayah timur Kota Nablus dari arah pos pemeriksaan Awarta. Selain itu, mereka juga menyerbu kamp Balata dan Askar al-Qadeem yang menyebabkan pecahnya konfrontasi yang diikuti dengan penembakan peluru tajam, bom gas dan suara.


Insiden itu kemudian menyebabkan terlukanya para pemuda di kamp Askar al-Qadeem.


Tak hanya itu, sejumlah kendaraan Israel menyerbu beberapa lingkungan di kota dan menempatkan penembak jitu di atap beberapa bangunan tempat tinggal.


Biro Pusat Statistik Palestina mencatat jumlah korban tewas Palestina hingga hari ini sejak insiden 7 Oktober telah meningkat menjadi 41.414 korban jiwa, dengan tambahan 99.554 orang mengalami luka-luka. Mayoritas korban adalah perempuan dan anak-anak.


Hingga saat ini, layanan darurat masih belum dapat menjangkau banyak korban dan mayat yang terjebak di bawah reruntuhan atau berserakan di jalan di wilayah kantong yang dilanda perang tersebut, karena pasukan pendudukan Israel terus menghalangi pergerakan ambulans dan kru pertahanan sipil.