Nasional

Seniman Serukan Dukungan Kemanusiaan dalam Malam Palestina II

Rabu, 28 Agustus 2024 | 11:00 WIB

Seniman Serukan Dukungan Kemanusiaan dalam Malam Palestina II

Ketua Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) Bambang Prihadi saat memberikan sambutan pada Malam Palestina II di Plaza Teater Besar, Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta Pusat pada Selasa malam (27/08/2024). (Foto: NU Online/Afrilia Tristara)

Jakarta, NU Online

Para seniman dari berbagai komunitas kesenian memberikan ekspresi dukungan pada Malam Palestina II yang diselenggarakan oleh Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) di Plaza Teater Besar, Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta Pusat pada Selasa malam (27/08/2024).


Para seniman memberikan pernyataan sikap dan dukungan kepada Palestina dengan berbagai ekspresi kesenian seperti puisi, tari, serta melukis on the spot.


Beragam sajak tentang Palestina dibacakan. Inayah Wahid menjadi salah satu yang mengekspresikan dukungannya melalui sajaknya yang menggambarkan keputusasaan rakyat Palestina.


Selepas membacakan sajak, Putri Gus Dur ini mengungkapkan harapannya bahwa jika Malam Palestina diselenggarakan di kemudian hari, bukan lagi dalam konteks pernyataan sikap tetapi merupakan perayaan kemerdekaan Palestina.


"Berharapnya ketika ada Malam Palestina lagi, itu adalah malam untuk merayakan kemerdekaannya Palestina," tutur Inayah.


Ia mengimbau agar masyarakat yang hadir mendukung Palestina tidak lupa untuk juga tetap memperhatikan solidaritas saudara sebangsa dan setanah air.


Ia juga menyampaikan pesan Gus Dur agar jangan berhenti memperlihatkan kalau Indonesia ada bersama rakyat Palestina.


"Jangan berhenti untuk terus menyuarakan, selalu ada bersama mereka, siapa pun yang ditindas. Hanya karena mereka tidak hidup bersama mereka bukan berarti kita nggak punya kekuatan untuk menayangkan ketidakadilan ini," katanya.


Sebelumnya, saat menjabat sebagai Ketua DKJ pada tahun 1982, Gus Dur telah menyelenggarakan Malam Palestina untuk pertama kalinya.


Pembantaian di kamp pengungsi Palestina di Sabra-Shatila menjadi latar belakang malam solidaritas digelar kala itu. 42 tahun berselang sejak saat itu, Palestina masih memperjuangkan kemerdekaannya.


Penindasan dan peperangan terus berlangsung hingga peristiwa 7 Oktober 2023 mengingatkan kembali kepada Indonesia dan Dunia bahwa dukungan kemedekaan Palestina harus terus dilakukan.


Senada dengan yang diungkapkan Inayah, Ketua DKJ Bambang Prihadi menyatakan bahwa Malam Palestina II ini merupakan momentum pernyataan sikap para seniman yang selalu berada di pihak Palestina melalui berbagai pewujudan karya.


"Paling tidak ini sebagai bentuk sikap para seniman untuk menunjukkan keberpihakan kita juga rasa frustrasi akibat pembantaian yang tak berkesudahan, dari kita tidak tahu, sampai tahu, lupa, ingat, dan akhirnya kembali marah. Kita saja lelah apa lagi saudara-saudara kita yang di Gaza," kata sosok yang kerap disapa Bembeng ini.


Malam Palestina II ini menuai antusiasme tinggi dari sejumlah pegiat seni seperti Reza Rahardian, Wanda Hamidah, Kiai Jadul Maula, Jose Rizal Manua, Aidil Usman, Ridwan Manantik, dan masih banyak lainnya.


Ketua Lembaga Seniman Budayawan Muslimin (Lesbumi) NU Kiai Jadul Maula berpesan bahwa menyuarakan kemerdekaan Palestina merupakan upaya lain dalam mengevaluasi kemerdekaan sendiri. "Dengan kita menyuarakan kemerdekaan Palestina, kita juga mengingat kemerdekaan bangsa kita sendiri lalu mengevaluasinya sampai di mana peran seberapa kuat, tabah, dan kreatif kita di dalam kemerdekaan ini."