Obituari

Salim Said Tokoh Pers dan Perfilman Nasional Meninggal Dunia, Ini Profilnya

Ahad, 19 Mei 2024 | 08:00 WIB

Salim Said Tokoh Pers dan Perfilman Nasional Meninggal Dunia, Ini Profilnya

Prof Salim Said bersama poster salah satu bukunya Gestapu 65: PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto (Foto newstempo.github.io)

Jakarta, NU Online
Tokoh pers dan perfilman Nasional, Profesor Salim Said meninggal dunia di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta pada Sabtu (18/5/2024) pukul 19.33 Waktu Indonesia Barat (WIB). Ia wafat dalam usia 80 tahun.

 

Dilansir dari antaranews.com kabar duka meninggalnya pria yang juga dikenal sebagai pengamat militer ini dikonfirmasi oleh istrinya Herawaty, dalam pesan singkat yang diterima sejumlah wartawan di Jakarta.


Dalam pesan yang sama disebutkan jasad almarhum Prof Salim Said disemayamkan malam ini di rumah duka di Jalan Redaksi Nomor 149, Kompleks Wartawan PWI, Cipinang, Jakarta Timur.

 

Jasad almarhum, menurut sumber yang sama, rencananya akan dimakamkan di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan, pada Ahad siang (19/5/2024).


Profil
Salim Said lahir pada 10 November 1943 di Amparita Parepare, Kota Parepare, Sulawesi Selatan.


Tercatat ia pernah menempuh pendidikan di Akademi Teater Nasional Indonesia pada tahun 1964 hingga 1965. Lalu S1 di Fakultas Psikologi Universitas Indonesia pada tahun 1966 hingga 1967, namun tidak menyelesaikannya. Ia pun melanjutkan studi S1 di Jurusan Sosiologi FISIP Universitas Indonesia, Jakarta, pada tahun 1976.

 

Salim melanjutkan pendidikan S2 di jurusan Hubungan Internasional di Ohio University, Amerika Serikat, pada tahun 1980. Setelah itu, ia kembali mengambil S2 di jurusan Ilmu Politik di Ohio State University, Amerika Serikat, pada tahun 1983. Salim kemudian melanjutkan studi S3 di jurusan Ilmu Politik di Ohio State University, Amerika Serikat, pada tahun 1985.


Dalam dunia jurnalistik ia pernah menjadi redaktur di beberapa media, di antaranya Pelopor Baru, Angkatan Bersenjata, dan Majalah Tempo. Selain itu ia juga pernah menjadi Anggota Dewan Film Nasional dan Dewan Kesenian Jakarta. Karya sastranya juga tersebar di beberapa media seperti Mimbar Indonesia, Bahasa dan Budaya, Horison, dan Budaya Jaya. 

 

Salim yang pernah menjabat sebagai Duta Besar untuk Republik Ceko (2006-2010) ini juga menulis beberapa buku yaitu Profil Dunia Film Indonesia, Militer Indonesia dan Politik: Dulu, Kini, dan Kelak, Gestapu 65: PKI, Aidit, Sukarno, dan Soeharto, Film-film Manca Negara dalam Pembicaraan, Militer Indonesia dalam Politik, Tumbuh dan Tumbangnya Dwifungsi: Perkembangan Pemikiran Politik Militer Indonesia 1958-2000, dan Dari Gestapu ke Reformasi: Serangkaian Kesaksian.