Nasional

Paus Tiba di Indonesia, Menag Yaqut Harap Perkuat Keberagaman di Indonesia

Selasa, 3 September 2024 | 13:30 WIB

Paus Tiba di Indonesia, Menag Yaqut Harap Perkuat Keberagaman di Indonesia

Paus Fransiskus saat tiba di Indonesia, Selasa (3/9/2024) di Bandara Seokarno-Hatta. (Foto: dok. Humas Kemenag)

Jakarta, NU Online

Pemimpin tertinggi umat Katolik dunia Paus Fransiskus akhirnya tiba di Jakarta hari ini, Selasa, 3 September 2024 di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang. Ia langsung disambut oleh Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qoumas.


Paus Fransiskus didampingi delegasi dan 88 jurnalis dari seluruh dunia. Indonesia menjadi negara pertama untuk memulai tur Asia Pasifik kali ini.


Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qoumas menyambut kedatangan Paus dan menyatakan kebanggaan atas kunjungan ini, yang merupakan kunjungan apostolik pertama sejak 35 tahun lalu.


"Selamat datang Paus Fransiskus, di bumi Indonesia, bumi pancasila, bumi keberagaman, bumi Bhinneka Tunggal Ika," kata Yaqut dalam konferensi pers di Tangerang usai menyambut Paus, Selasa (3/9/2024).


"Kita berbahagia dan berbangga hati atas kehadiran Paulus dan ini kunjungan apostolik setelah 35 tahun. Jadi kunjungan pertama pada 1970 oleh Paus Paulus ke VI. Ini tentu kebahagiaan kita semua," imbuhnya.


Yaqut mengatakan Paus Fransiskus menitip pesan agar menjaga dialog antar iman. Karena dialog antar iman menjadi kunci dan toleransi perdamaian dunia.


"Saya kira ini hal yang akan nanti dibicarakan bersama Presiden Jokowi besok. Insyaallah saya akan mendampingi beliau (Jokowi)," jelasnya.


Menag Yaqut berharap kunjungan ini akan memperkuat keberagaman dan toleransi di Indonesia, sesuai dengan nilai-nilai Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika.


"Kami berharap beliau (Paus) mau menyaksikan keberagaman di Indonesia bisa terpelihara dengan baik," jelasnya.


Paus Fransiskus dijadwalkan akan mengunjungi Masjid Istiqlal dalam lawatannya ke Indonesia untuk membangun dialog.


"Saya kira ini interpretasi dari apa yang tadi disampaikan beliau (Paus) bahwa kunci utama sukses perdamaian bukan hanya dunia tapi antar umat manusia," kata Yaqut.