Lampung

Kader Fatayat Lampung Dibunuh, Dua Banom Perempuan NU Siap Kawal Kasus Ini Sampai Tuntas

Senin, 22 Juli 2024 | 20:00 WIB

Kader Fatayat Lampung Dibunuh, Dua Banom Perempuan NU Siap Kawal Kasus Ini Sampai Tuntas

Ilustrasi fatayat NU (Foto: NU Online)

Bandar Lampung, NU Online
Kader Fatayat NU, Riyas Nuraini, meninggal dunia diduga akibat pembunuhan. Jasadnya ditemukan di perkebunan jagung, Kecamatan Labuhan Ratu, Kabupaten Lampung Timur, Kamis 18 Juli 2024 lalu. 


Riyas yang merupakan Warga Desa Rajabasa Lama, Kecamatan Labuhan Ratu, Kabupaten Lampung Timur tersebut, jasadnya ditemukan warga dalam kondisi terbungkus karung di atas sepeda motor miliknya.


Hingga saat ini, motif pembunuhan Riyas dan pelakunya masih belum diketahui. Polisi masih terus melakukan penyelidikan dengan mengumpulkan bukti-bukti dan memeriksa saksi-saksi.


Ketua Pimpinan Wilayah (PW) Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) Provinsi Lampung, Fita Nahdia Assegaf menyampaikan keprihatinan atas kasus terbunuhnya kader Fatayat NU.


“Kami turut berduka yang mendalam atas kasus pembunuhan terhadap salah satu kader Fatayat NU Lampung Timur. Semoga kejadian ini tidak terulang lagi. Kami berharap kepada penegak hukum, berikan hukuman seberat-beratnya kepada pelaku pembunuhan keji itu,” ujarnya kepada NU Online Lampung, Senin (22/7/2024).


Ketua Bidang Hukum, Advokasi dan Litbang PW Muslimat NU Lampung, Khalida mengatakan, kejadian ini membuat warga NU geram, kekerasan terhadap perempuan sekaligus tindak pidana pembunuhan adalah kejahatan kemanusiaan, terlepas apa pun latar belakang atau motif pembunuhannya.


“Korban diketahui adalah seorang pekerja keras yang sedang menjalankan pekerjaannya mengantarkan barang pesanan pada saat kejadian. Kami memiliki harapan besar terhadap aparat penegak hukum untuk segera menuntaskan kasus ini, agar pelaku segera ditangkap dan diadili, sehingga keluarga yang ditinggalkan dapat merasakan keadilan dan ketenangan,” katanya. 


Sementara itu, PW Fatayat NU Lampung Wirdayati bertakziyah ke rumah duka Ahad (21/7/2024). Ia hadir bersama Pimpinan Cabang (PC) Fatayat NU Lampung Timur bersama-sama menguatkan keluarga korban, serta berkirim doa untuk almarhumah.


“Fatayat NU Lampung akan mengawal perkembangan kasus ini sampai ditemukan pelaku pembunuhan yang tidak berprikemanusiaan itu. Saya juga akan berkolaborasi dengan aparat sehingga kasus ini terus menjadi prioritas. Kasus ini merupakan tindakan yang keji dan tidak boleh dibiarkan berlarut-larut,” ungkapnya. 


Ia melanjutkan, Fatayat NU Lampung melalui lembaga sayapnya Lembaga Konsultasi untuk Pemberdayaan Perlindungan Perempuan dan Anak (LKP3A) akan mendampingi keluarga korban. 


“Kami berharap dan mendoakan, keluarga yang ditinggalkan dapat menerima kejadian ini dengan ikhlas dan tabah. Kami juga sudah melakukan pendampingan keluarga korban melalui LKP3A Fatayat dan juga berkomunikasi dengan berbagai pihak terkait,” katanya.