Internasional JURNAL DAI RAMADHAN

Kisah Orang Hong Kong yang Dekat dengan Sahabat Muslim

Kam, 1 Juni 2017 | 12:00 WIB

Kisah Orang Hong Kong yang Dekat dengan Sahabat Muslim

Cheng Kwok Cheung, 57 tahun.

Tidak ada satu pun manusia, bahkan manusia terbaik sekalipun,  Rasul Muhammad SAW yang dapat memberikan hidayah, petunjuk agar seseorang memeluk agama Islam.
 
Seperti yang dikisahkan bahwa Abu Thalib, paman Nabi yang biasa melindungi Nabi dari gangguan kafir Quraish menjelang wafatnya, Nabi Muhammad memintanya agar memeluk Islam.  Harapan Nabi agar di akhir hayatnya, paman yang dicintainya ini wafat dalam keadaan beriman kepada Allah dan Rasul-Nya.
  
Namun, justru Nabi mendapatkan teguran langsung dari Allah SWT seperti yang terekam dalam surat Al-Qashash ayat 56, yang artinya “Sesungguhnya kamu tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang yang kamu kasihi, tetapi Allah memberi petunjuk kepada orang yang dikehendaki-Nya, dan Allah lebih mengetahui orang-orang yang mau menerima petunjuk.” 

Imam Nawawi, dalam Syarah Muslim mengatakan bahwa para pakar tafsir sepakat surat Al-Qashash ayat 56 tersebut turun berkenaan dengan Abu Thalib.  Kesepakatan ini dinukil juga oleh al-Zajjaj dan yang lainnya. Ayat ini umum, karena tak ada yang dapat memberi hidayah, dan tidak pula boleh menyesatkan orang lain, kecuali Allah SWT.
 
Maka sebagai muslim yang baik, tidak boleh memaksa orang lain yang belum diberikan rizki hidayah untuk memeluk Islam. Hal yang bisa dilakukan adalah mendoakan agar Allah memberikan hidayah. Soal hasil, serahkanlah pada Allah SWT.

Tetapi satu yang pasti, dalam hal mu’amalah harus tetap baik dengan mereka. Apalagi jika orang yang non muslim tersebut baik, maka haruslah dibalas dengan yang lebih baik. Itulah ajaran Islam yang rahmatan lil alalamiin. Islam yang penuh kasih.
 
Seperti yang penulis alami sejak Selasa (30/5) malam, dua hari yang lalu hingga saat ini. Penulis tinggal di salah satu rumah milik orang Hong Kong yang sangat baik hati. Teman-teman Indonesia yang pernah berkunjung ke rumah beliau bilang bahwa majikan seperti beliau ini bisa dikatakan seribu satu.
 
Nama beliau Cheng Kwok Cheung, berumur 57 tahun. Beliau merasa tidak enak apabila dalam ikraam al-dhuyuuf kurang berkenan. Tidak sedikit asatidz dari Indonesia yang pernah berkunjung dan menginap beberapa hari di rumahnya. Di samping karena di Hong Kong ini untuk menyewa hotel ataupun penginapan terbilang mahal, juga karena hawanya yang sejuk dan jauh dari pusat keramaian. Maka sangat tepat sekali digunakan untuk istirahat saat tidak ada jadwal pengajian ataupun aktifitas yang lain.
 
Bapak Cheng Kwok ini walaupun non-muslim, akan tetapi nilai-nilai yang dia praktikkan dalam kehidupan sehari-hari bisa dibilang sangat Islami. Seperti memberikan kebebasan kepada Buruh Migran Indonesia (BMI) yang bekerja di rumah beliau. Beliau mengizinkan teman-teman BMI yang lainnya untuk tadarus Al-Qur’an,  buka puasa bersama, dan memberikan keleluasaan pada tamu yang datang dari Indonesia untuk tinggal di rumahnya.

Setiap yang berkunjung ataupun menginap di rumahnya, selalu bilang “Semoga Bapak Cheng ini mendapatkan hidayah dan dapat memeluk Islam.” Begitu juga doa penulis untuk beliau.  Semoga Alloh SWT memberikan rezeki hidayah kepada beliau. Semoga, Aamiin.

Saiful Mujab, pendakwah, salah satu ustad anggota Dai Ramadhan LDNU yang ditugaskan ke Hong Kong.