Daerah

Pertama Se-DIY, Pojok Gus Dur UNU Yogyakarta Diresmikan

Senin, 2 September 2024 | 05:30 WIB

Pertama Se-DIY, Pojok Gus Dur UNU Yogyakarta Diresmikan

Koordinator Nasional Jaringan Gusdurian, Alissa Wahid melakukan pemotongan pita menandai peresmian Pojok Gus Dur, Kampus UNU Yogyakarta, Sleman, Sabtu (31/8/2024). (Foto: NU Online/Indiraphasa)

Yogyakarta, NU Online
Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Yogyakarta meresmikan Pojok Gus Dur, sebuah pusat informasi yang didedikasikan untuk menghidupkan kembali pemikiran serta gagasan-gagasan KH Abdurrahman Wahid atau yang lebih dikenal sebagai Gus Dur.


Peresmian ini dihadiri oleh Rektor UNU Yogyakarta, Widya Priyahita Pudjibudojo; dan Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Alissa Qotrunnada Wahid atau Alissa Wahid yang juga putri sulung dari Gus Dur di Kampus UNU Yogyakarta, Sleman, Sabtu (31/8/2024).

 

Rektor UNU Yogyakarta, Widya Priyahita Pudjibudojo, menegaskan pentingnya keberadaan Pojok Gus Dur sebagai awal dari kajian yang lebih intensif mengenai pemikiran Gus Dur. Pojok Gus Dur ini adalah upaya untuk memastikan bahwa pemikiran, gagasan, dan misi Gus Dur tidak pernah mati.


"Kita sempat berpikir untuk membentuk pusat studi Gus Dur, tapi kemudian memulainya dengan langkah kecil yang berdampak besar Tidak hanya berlanjut, tetapi terus kita upayakan keberlanjutannya dan kembangkan terus-menerus," ungkap Widya.

 

Hadir dalam kesempatan itu, Alissa Wahid menyambut baik inisiatif UNU Yogyakarta dalam mendirikan Pojok Gus Dur. "Kami sangat senang dengan Pojok Gus Dur ini dan saya setuju dengan Mas Widya, memulainya dengan Pojok Gus Dur untuk kemudian berkembang menjadi pusat studi atau apapun yang lebih besar," ujar Alissa.

 

Koordinator Nasional Jaringan Gusdurian itu menekankan bahwa Gus Dur adalah tokoh yang sangat produktif dalam menulis dan pandangannya sering kali kritis, progresif, serta menggugah kesadaran. Menurutnya, resource center seperti Pojok Gus Dur akan sangat berguna bagi anak-anak muda.


"Tidak semua tokoh punya buah pikiran yang tertulis sehingga bisa kita teladani, tapi sering kali buah pikirnya tidak bisa dipelajari secara langsung. Pojok Gus Dur ini memberikan tempat konkret dan sumber yang bisa dipertanggungjawabkan. Harapan saya, Pojok Gus Dur UNU Yogyakarta juga bisa menjadi jawaban ketika kita ditanya, 'kalau mau baca tulisan Gus Dur, di mana?'," paparnya.

 

Lebih jauh, Alissa juga berharap bahwa Pojok Gus Dur ini bisa mempopulerkan UNU Yogyakarta dan menyumbang lahirnya pemimpin-pemimpin kritis yang terasah dalam pemikiran dan paradigma Gus Dur. "Kita menanti langkah-langkah selanjutnya," tutup Alissa.