Daerah

Penyaluran Rp2,7 Miliar Dirancang NU Care-LAZISNU Kudus untuk 1.447 Penerima Manfaat

Ahad, 1 September 2024 | 22:00 WIB

Penyaluran Rp2,7 Miliar Dirancang NU Care-LAZISNU Kudus untuk 1.447 Penerima Manfaat

Proses verifikasi calon mahasiswa penerima bantuan NU Care-LAZISNU Kudus. (Foto: NU Care-LAZISNU Kudus)

Kudus, NU Online
NU Care-LAZISNU Kudus berencana menyelenggarakan pentasarufan serentak kepada warga Kudus yang memenuhi kriteria. Anggaran pentasarufan serentak ini mencapai dana Rp2,7 miliar untuk 1.447 penerima manfaat.


Hingga Jumat (30/8/2024), progres program tersebut masih dalam seleksi dan verifikasi.


Zulfa Nurul Widdatul Awwaliyah, Tim Media NU Care-LAZISNU Kudus mengatakan alokasi pentasarufan tersebut untuk beasiswa kepada mahasiswa, beasiswa yatim dan duafa, zakat produktif, bedah rumah, pemberdayan marbot masjid dan petugas penjemput kaleng Inuk (PPI) Kudus.

 

"Sumber dana dari LAZISNU (Kudus) dan ada dari donatur juga," ujarnya kepada NU Online pada Selasa (27/8/2024).

 

Perempuan yang akrab disapa Zulfa ini mengungkapkan program tasaruf serentak ini merupakan realiasasi program tahunan NU Care-LAZISNU Kudus.

 

"(Kemudian) Mengoptimalisasi penyaluran dana pendidikan, ekonomi, sosial dan dakwah. (Dan) Membantu kebutuhan operasional mahasiswa dan siswa di awal tahun ajaran baru," jelasnya.

 

Ia merinci kuota bantuan yang ditasarufkan meliputi mahasiswa sejumlah 139 orang, marbot 500, penerima zakat produkif ada 30 penerima manfaat, beasiswa siswa SMA yatim dan duafa sejumlah 520, terakhir PPI ada 158 dan ada beberapa yang tidak disebutkan seperti bedah rumah.

 

"Dan ada kualifikasi bagi penerima manfaat. Kualifikasinya dari kalangan tidak mampu dan mahasiswa di Kudus semester 1-5, terus menjadi kader Nahdlatul Ulama dan bersedia mengikuti pembinaan selama satu tahun," terangnya.


"Dan jangka (pemberian) beasiswa selama satu tahun," tambahnya melanjutkan.


Ketua LAZISNU Kudus, H Ihdi Fahmi mengungkapkan LAZISNU Kudus menyelenggarakan program tasaruf serentak karena program tersebut sudah diagendakan dalam Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT.)  Selain itu, karena ada pengajuan dari mitra LAZISNU Kudus.

 

Ia menambahkan, program di atas dipilih menyisihkan program-program lain dari LAZISNU Kudus karena LAZISNU Kudus sedang berupaya menyiapkan kader-kader NU di masa depan. Konsekuensi penerima manfaat tersebut harus siap menjadi kader-kader NU.

 

"Harus siap menjadi kader dan duta NU khususnya LAZISNU (Kudus) berdasarkan kemampuannya masing-masing," terang pria yang akrab disapa Fahmi ini, saat menjawab pertanyaan NU Online pada Jumat (30/8/2024).

 

Fahmi menyatakan alasan lain mengapa LAZISNU Kudus memilih program tersebut. Menurutnya setiap wilayah dalam hal ini pengeloalan LAZISNU di Indonesia memiliki keunikan dan program prioritas masing-masing. Tahun ini, LAZISNU Kudus sedang fokus mempersiapkan kader-kader lintas sektoral NU, agar ke depan dapat meneruskan perjuangan pengurus saat ini dengan segala tantangannya.

 

"Untuk program Klinik NU juga sudah dalam pembahasan antara LAZISNU, LKNU (Lembaga Kesehatan Nahdlatul Ulama) dan Ansor. Ke depan program unit atau badan usaha juga dipertimbangkan," ujarnya mengakhiri wawancara.