Nasional

Penjelasan Ahli Epidemiologi UI tentang Penggunaan Masker dan Hand Sanitizer

Kamis, 5 Maret 2020 | 23:30 WIB

Penjelasan Ahli Epidemiologi UI tentang Penggunaan Masker dan Hand Sanitizer

Syahrizal Syarif saat mengisi seminar penanggulangan Tubercolosis (TB) di Hotel Acacia, Jakarta Pusat. (Foto: NU Online/Husni Sahal)

Jakarta, NU Online
Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) bidang kesehatan yang juga ahli epidemiologi atau virus Universitas Indonesia, Syahrizal Syarif menyatakan bahwa virus corona atau Covid-19 bisa menular dari orang yang sakit kepada orang yang sehat. Hal tersebut dapat dilakukan melalui dua cara, yaitu secara langsung dan tidak langsung.
 
Demikian dikatakan Syahrizal kepada NU Online, Kamis (5/3) melalui sambungan telepon.
 
Untuk mencegah virus corona secara langsung, kata Syahrizal, dapat dilakukan dengan memakai masker. Sementara untuk pencegahan secara tidak langsung dengan cara mencuci tangan pakai sabun atau menggunakan hand sanitizer.
 
Syahrizal menjelaskan, penularan secara langsung terjadi saat orang yang sakit bersin atau batuk karena bersama bersin tersebut mengeluarkan partikel virus dalam bentuk percikan. Ia menambahkan, jika orang sehat berada dalam jarak kurang dari 1 meter, dia dapat menghirup partikel tersebut dan menjadi sakit. Oleh sebab itu orang sakit harus pakai masker.
 
Adapun penularan secara tidak langsung terjadi jika orang sehat memegang benda-benda yang telah terkontaminasi partikel yang keluar melalui bersin dan batuk.
 
Misalnya, orang sakit bersin dan bersinnya mengenai meja. Jika seseorang memegang meja lalu tangan yang sama mengucek mata atau memegang hidung, maka partikel virus dapat masuk melalui hidung dan mata.
 
"Di sinilah peranan cuci tangan pakai sabun dapat mencegah penularan. Jika tidak ada air pakai sabun, hand sanitizer dapat digunakan," katanya.
 
Namun demikian, sambungnya, untuk situasi sekarang ini, yakni saat konfirmasi suspect virus corona masih terbatas, maka orang sehat tidak perlu menggunakan masker. Kalau pun mau memakai masker cukup pakai masker surgical yang dijual di apotik karena masker N95 khusus untuk tenaga medis.
 
Sementara penggunaan hand sanitizer disebutnya tidak perlu memakai setiap waktu. Penggunaan hand sanitizer tidak boleh berlebihan. 
 
"(Memakai hand sanitizer) Datang ke kantor atau pulang kantor. Cukup 2 kali," ucapnya.
 
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengimbau masyarakat agar tidak panik dalam merespons virus corona. Menurut Jokowi, justru rasa panik itulah yang menjadi musuh terbesar. 
 
"Jadi sebetulnya musuh terbesar kita saat ini adalah bukan virus itu sendiri, tapi rasa cemas, rasa panik, rasa ketakutan, dan berita-berita hoaks serta rumor,” kata Presiden Jokowi melalui video yang dirilis oleh akun Youtube Sekretariat Presiden beberapa hari yang lalu.
 
Presiden Jokowi juga mengemukakan data bahwa lebih dari 90 persen penderita yang terkena virus tersebut berhasil sembuh.
 
 
Pewarta: Husni Sahal
Editor: Ibnu Nawawi