Warta

Dibutuhkan Pendekatan Bijak Sikapi Aliran Sesat

Ahad, 4 November 2007 | 07:01 WIB

Magelang, NU Online
Pendekatan secara bijaksana dibutuhkan untuk mengembalikan para pengikut aliran sesat kepada ajaran agama Islam yang benar. Perlu diakukan dialog dan pemberian nasihat dengan tutur kata yang santun.

Upaya mengembalikan para pengikut ajaran sesat kepada ajaran agama yang benar itu menjadi tanggung jawab bersama antara pemerintah dengan masyarakat.

Demi<>kian dikatakan Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siradj pada acara Peringatan Resolusi Jihad NU, Sumpah Pemuda, dan Hari Pahlawan tahun 2007 yang diadakan oleh jajaran GP Ansor, Muslimat NU, Fatayat NU, IPNU-IPPNU Kabupaten Magelang di Lapangan Drh Soepadi Kota Mungkid, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Sabtu (3/11).

Usaha mengembalikan pengikut aliran sesat ke jalan yang benar tidak gampang dilakukan dan harus penuh kesabaran.

"Jangan mengharap kalau sudah diberi nasihat dan diajak dialog lalu terus seratus persen mereka balik. Minimal sekian persen akan kembali ke jalan yang benar. Jangan berharap ketuanya terus tobat. Tidak begitu karena ada unsur gengsi kalau mundur jadi nabi," katanya.
 
Akan tetapi, katanya, perlu ditempuh upaya memberikan pagar untuk meminimalkan masyarakat lain tidak terjatuh ke dalam aliran itu.

Pada kesempatan itu, Said Agil menyatakan heran terhadap jumlah pengikut aliran sesat yang relatif banyak, bahkan kalangan mahasiswa.

"Saya heran begitu muncul pengikutnya banyak dan mahasiswa lagi. Ini di mana kesalahannya? Karena ormas-ormas kurang efektif membina, mengawal, mendampingi pola pikir, pola teologis, keimanan masyarakat karena kita kurang dana, tidak ada kesempatan, dan tidak ada fasilitas," katanya.

Pihak kepolisian bisa melakukan tindakan sesuai hukum yang berlaku kepada mereka yang disangka melakukan kejahatan atau meresahkan masyarakat. Tetapi, para pengikut aliran sesat tidak cukup hanya ditangkap. "Kalau polisi menangkap itu benar, tetapi apa setelah itu selesai. Belum tentu," katanya.

Dikatakan Kang Said, panggilan akrab KH Said Aqil Siradj, polisi, tentara, pemerintah, tidak akan bisa bisa mengatasi merebaknya aliran itu dalam pengertian menyadarkan. Peran penyadaran itu harus dilakukan oleh ormas Islam, kiai, ustad, dan masyarakat yang dekat dengan para pengikutnya. (sam)