Pustaka

Serpihan Utuh Sebuah Rindu, Kicauan Keresahan Kehidupan

Rab, 19 Juni 2024 | 07:00 WIB

Serpihan Utuh Sebuah Rindu, Kicauan Keresahan Kehidupan

Buku 'Serpihan Utuh Sebuah Rindu' karya Beby Chaesara (Foto: Malik Ibnu Zaman)

Namanya juga manusia, wajar jika mengalami keresahan-keresahan. Semua orang di usia berapa pun pasti mengalami keresahan. Keresahan itu bisa timbul karena persoalan asmara, kehidupan sosial, hubungan pertemanan, hubungan dengan keluarga. Pada hakikatnya keresahan adalah hal yang normal dan bagian dari kehidupan itu sendiri.


Keresahan-keresahan yang dialami oleh individu yang satu dengan individu yang lainnya berbeda-beda. Tetapi, setiap individu memiliki kuasa untuk mengubah keresahan itu menjadi sesuatu yang positif. Hal itulah yang dilakukan oleh Beby Chaesara; kegelisahannya itu diubah menjadi cuitan yang penuh makna di Twitter (sekarang X) dengan tagar #KataBeby. Kemudian cuitan dari eks member JKT48 dikumpulkan menjadi buku berjudul Serpihan Utuh Sebuah Rindu.


Dalam kata pengantarnya, Beby mengatakan bahwa kata-kata dalam buku ini terinspirasi dari banyak pihak. Di antaranya orang-orang dari masa lalu, orang terdekat, orang yang hanya lalu lalang, orang yang penulis harapkan akan tetap setia mengisi harinya. Ia mengungkapkan bahwa buku ini tercipta karena kebetulan, mirip dengan penggalan lagu Bingo dari JKT48, Kebetulan itu sebenarnya skenario yang telah disiapkan, tanpa diketahui oleh siapa pun.


"Buku ini adalah perjalanan waktuku. Banyak tulisan lama yang mungkin jiwanya sudah berbeda dari diriku saat ini, tapi itulah yang ingin aku suguhkan: serpihan-serpihan perjalanan kehidupan," terangnya.


Keresahan dewasa awal
Biasanya, keresahan muncul saat memasuki masa dewasa awal, tetapi tidak menutup kemungkinan keresahan muncul sebelum atau bahkan setelah periode tersebut.


Masa dewasa awal berlangsung dari usia 18 hingga 25 tahun. Ini adalah periode perkembangan yang paling dinamis dalam kehidupan seseorang, waktu ketika perubahan-progresif sering terjadi.


Salah satu keresahan yang muncul di fase dewasa awal ialah perihal asmara atau cinta. Keresahan perihal asmara ini disebabkan oleh beberapa faktor, seperti ditolak cintanya, tak kunjung bertemu dengan jodoh; kemudian tuntutan sosial dari orang-orang sekitar, mulai dari orang tua, saudara, teman untuk menemukan pasangan. Ketika sudah menemukan pasangan pun, keresahan perihal asmara ini tak akan hilang dalam diri kita. Itulah asmara, rumit.


Berikut kata-kata Beby perihal asmara dalam buku ini:


Emosi

Ternyata, ketika sudah menjadi sepasang yang saling tahu
perasaan satu sama lain, cinta itu bukan hanya tentang
rasa yang membuat kita saling ingin tersenyum.


Cinta mampu membuatku merasakan berbagai emosi,
bikin tersenyum-senyum ketika mendengar kabarnya,
bikin pengin marah-marah kalau dia ngeyel dikasih tahu,
bikin pengin nangis ketika yang dijalani tidak sesuai
ekspektasi, bikin takut kehilangan, dan bikin pengin selalu
kasih perhatian terbaik.


Semua karena cinta.


Terima kasih karena kamu menjadi pendorong luar biasa
untuk aku menjadi manusia yang lebih baik
dari sebelumnya.


Kamu itu part terbaik.
Tidak hanya mengajari dengan kebahagiaan,
tetapi juga dengan segala perjalanan hidup.


Semoga tak hanya kini,
semoga bisa sampai abadi.

 

Relate dengan perasaan banyak orang
Kata-kata yang ditulis oleh Beby Chaesara ini relate sekali dengan apa yang dirasakan oleh banyak orang, utamanya mereka yang sedang berada di fase dewasa awal. Selain masalah asmara, masalah yang hinggap di fase dewasa awal ialah membandingkan diri mereka dengan orang lain.


Manusia cenderung
membanding-bandingkan
dirinya dengan orang lain.
Kadang benar,
kadang bisa juga tidak.
Kadang kita perlu
orang lain untuk
mengevaluasi diri,
tapi bukan berarti
jadi menahan diri.


Selain masalah asmara dan suka membandingkan diri dengan orang lain, masalah yang juga banyak dialami di fase dewasa awal. Peneliti menemukan bahwa kesepian sering dialami secara umum pada masa awal dewasa dan kemudian menurun saat mencapai usia paruh baya. Namun, keadaan ini kembali meningkat saat mencapai usia lanjut.


Sepi, sepi, sepi

Ia yang sering hadir di pikiran ketika sedang
sendiri dan tak melakukan apa-apa.
Semuanya begitu terasa.
Melihat sekeliling hanya ditemani suara-suara
alami dari angin dan jalanan di luar.
Ingin menghubungi tapi lelah untuk
merumpi. Semua pasti sedang hanyut dalam
kehidupan masing-masing.


Ah, itu ka jarang terjadi.


Bangun pagi, siap-siap, lalu berangkat. Sibuk.
Mengiakan semua tawaran, memasukannya
ke dalam jadwal di kalender. Mengerjakan
banyak hal. Pulang, langsung menyapa kasur.
Semata-mata agar tidak merasakan tiga kata
yang berulang di awal.


Buku Serpihan Utuh Sebuah Rindu rindu itu bagai fragmen yang utuh, setiap potongan menyimpan cerita tersendiri yang terjalin dalam alunan waktu. Penulis menulis buku ini bukan berangkat dari kekosongan, melainkan dari jalinan antara hati yang merindukan dan kenangan yang masih tersimpan rapat di dalamnya, lalu membentuk gambaran yang abadi dalam benak dan jiwa.


Data Buku
Judul: Serpihan Utuh Sebuah Rindu
Penulis: Beby Chaesara
Penerbit: Grasindo
Tahun Terbit: 2023
Jumlah Halaman: 144 halaman
ISBN: 9786020530338

 

Peresensi: Malik Ibnu Zaman, kelahiran Tegal Jawa Tengah. Malik, menulis sejumlah cerpen, puisi, resensi, dan esai yang tersebar di beberapa media online.