Anggaran Covid-19 Rp695,5 Triliun, DPR: Segera untuk Penanganan dan Pemulihan Ekonomi
Jum, 7 Agustus 2020 | 03:30 WIB
Muhammad Syakir NF
Penulis
Jakarta, NU Online
Ketua Tim Pengawas Covid-19 H Abdul Muhaimin Iskandar mengusulkan kepada pemerintah untuk memprioritaskan program penanganan dan pemulihan kesehatan.
Hal tersebut, katanya pada Selasa (4/8) sebagaimana dikutip dari situs web resmi DPR RI, guna menurunkan jumlah angka orang yang terpapar Covid-19 serta menghindari munculnya klaster baru.
Pria yang akrab disapa Gus Ami itu mengatakan bahwa belum ada tanda-tanda penurunan jumlah orang yang positif terkena virus Covid-19 hingga hari ini. Bahkan, tercatat korban sudah mencapai lebih dari 106.000 orang.
Di samping itu, anggaran yang sangat besar untuk penanganan Covid-19 itu juga sebesar-besarnya harus diperuntukkan bagi kemakmuran rakyat. Program jaring pengaman sosial, lanjutnya, harus menyentuh semua masyarakat terdampak.
”Tingginya potensi pengangguran yang mencapai jutaan orang harus dicarikan solusi melalui berbagai kebijakan yang dapat mengurangi PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) dan membuka lapangan kerja melalui program padat karya atau lainnya,” kata politisi Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (F-PKB) itu.
Sebagaimana diketahui, tambahan belanja anggaran Covid-19 mencapai angka Rp695,2 triliun. Anggaran tersebut dialokasikan untuk penanganan kesehatan sebesar Rp87,55 triliun, perlindungan sosial sebesar Rp 203,90 triliun, dan pembiayaan korporasi sebesar Rp53,57 triliun.
Tak hanya itu, anggaran tersebut juga digelontorkan untuk insentif dunia usaha sebesar Rp123,46 triliun, UMKM Rp123,46 triliun, sektor kementerian dan lembaga dan pendapatan sebesar Rp 106,11 triliun total mencapai Rp2.739 triliun sampai akhir 2020.
Merespon hal tersebut, Wakil Ketua DPR RI itu menyerukan di tengah kondisi yang sulit seperti saat ini, semua anggaran tersebut harus dibelanjakan untuk penanggulangan Covid-19 dan pemulihan ekonomi.
"Sayangnya, berdasarkan laporan Pemerintah, dari total anggaran penanganan Covid-19 sebesar Rp695,2 triliun yang terserap atau terealisasi baru 19 persen atau Rp136 triliun," pungkasnya.
Pewarta: Syakir NF
Editor: Fathoni Ahmad
Terpopuler
1
Istikmal, LF PBNU Ikhbarkan 1 Muharram 1446 Jatuh pada Senin 8 Juli 2024
2
Kapan 1 Muharram 1446 H? Ini Penjelasan LF PBNU
3
LF PBNU Instruksikan Rukyatul Hilal Awal Bulan Muharram 1446 H Besok
4
Khutbah Jumat: Judi Online, Petaka Berujung Sengsara
5
Hadratussyekh KH Hasyim Asy’ari: Awas Tipu Muslihat Musuh Agama dan Negara
6
Hukum Meminta Bantuan Jin dalam Pandangan Islam
Terkini
Lihat Semua