![Gaya Hidup di Pesantren](https://storage.nu.or.id/storage/post/16_9/mid/santri-masak_1679978011.webp)
Memasak sendiri adalah salah satu contoh kesederhanaan hidup di pesantren. (Foto ilustrasi: Kemenag/Elik Ragil)
Waryono Abdul Ghofur
Kolomnis
Pondok pesantren identik dengan pola hidup sederhana. Kesederhanaan para santri pondok pesantren tercermin dari bagaimana cara mereka dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari seperti dalam makan, berpakaian, tempat tidur, dan lain sebagainya. Gaya hidup sederhana ala santri dalam pengertian sebagai sebuah pola hidup yang tidak berlebih-lebihan, melainkan hidup sesuai dengan standar kebutuhan sehari-hari.
Dalam Islam, sikap dan gaya hidup sederhana dapat ditelusuri melalui apa yang telah diteladankan oleh Nabi Muhammad saw. Dalam kitab al-Syamail al-Muhammadiyyah yang berisi tentang sisi-sisi kehidupan Nabi MuhammadĀ saw, Imam al-Tirmidzi meriwayatkan hadits Malik bin Dinar bahwa Nabi Muhammad tidak pernah dalam keadaan kekenyangan sebab memakan roti atau terlampau kenyang karena makan daging, kecuali jika dalam kondisi sedang menjamu para tamunya.
Dalam kitab Shahih al-Bukhari juga diriwayatkan sebuah hadits bagaimana Nabi menambal gelasnya yang pecah.Ā
āŲ¹Ł Ų£ŁŲ³ ŲØŁ Ł
Ų§ŁŁ Ų±Ų¶Ł Ų§ŁŁŁ Ų¹ŁŁ: (Ų£Ł ŁŲÆŲ Ų§ŁŁŲØŁ ŲµŁŁ Ų§ŁŁŁ Ų¹ŁŁŁ ŁŲ³ŁŁ
Ų§ŁŁŲ³ŁŲ± ŁŲ§ŲŖŁŁŲ®Ų° Ł
ŁŲ§ŁŁ Ų§ŁŲ“Ų¹ŲØ Ų³ŁŲ³ŁŲ© Ł
Ł ŁŁŲ¶Ų©)Ų Ų£Ų®Ų±Ų¬Ł Ų§ŁŲØŲ®Ų§Ų±Ł.
āGelas Nabi shallallahuāalaihiĀ wasallam pecah. Kemudian beliau menambal bagian pangkal gagangnya yang retak/pecah tersebut dengan perakā (HR al-Bukhari).
Hadits-hadits tersebut mengisyaratkan makna bahwa Nabi saw hidup dengan pola yang sangat sederhana. Masih banyak hadits-hadits lain yang menegaskan tentang kesederhanaan hidup yang ditempuh oleh pembawa risalah agama Islam ini.Ā
Keseimbangan Hidup dan Tidak Berlebih-lebihan
Al-Qurāan sebagai pedoman sekaligus sumber hukum utama bagi umat Islam telah memberikan banyak sekali peringatan kepada umat manusia untuk hidup dalam kesederhanaan. Salah satu bentuk kesederhanaan dalam hidup adalah dengan cara tidak berlebih-lebihan dan tidak juga pelit. Allah swt dalam QS Al-Israā [17]: 29 berfirman:Ā
āŁŁŁŁŲ§ ŲŖŁŲ¬ŁŲ¹ŁŁŁ ŁŁŲÆŁŁŁ Ł
ŁŲŗŁŁŁŁŁŁŁŲ©Ł Ų§ŁŁŁ°Ł Ų¹ŁŁŁŁŁŁŁ ŁŁŁŁŲ§ ŲŖŁŲØŁŲ³ŁŲ·ŁŁŁŲ§ ŁŁŁŁŁ Ų§ŁŁŲØŁŲ³ŁŲ·Ł ŁŁŲŖŁŁŁŲ¹ŁŲÆŁ Ł
ŁŁŁŁŁŁ
ŁŲ§ Ł
ŁŁŲŁŲ³ŁŁŁŲ±ŁŲ§
Janganlah engkau jadikan tanganmu terbelenggu pada lehermu (kikir) dan jangan (pula) engkau mengulurkannya secara berlebihan sebab nanti engkau menjadi tercela lagi menyesal.
Dalam QS Al-Furqan [25]: 67 Allah juga berfirman:
āŁŁŲ§ŁŁŁŲ°ŁŁŁŁŁ Ų§ŁŲ°ŁŲ¢ Ų§ŁŁŁŁŁŁŁŁŁŲ§ ŁŁŁ
Ł ŁŁŲ³ŁŲ±ŁŁŁŁŁŲ§ ŁŁŁŁŁ
Ł ŁŁŁŁŲŖŁŲ±ŁŁŁŲ§ ŁŁŁŁŲ§ŁŁ ŲØŁŁŁŁŁ Ų°Ł°ŁŁŁŁ ŁŁŁŁŲ§Ł
ŁŲ§Ā
Dan orang-orang yang apabila membelanjakan (harta), mereka tidak berlebihan, dan tidak (pula) kikir, dan adalah (pembelanjaan itu) di tengah-tengah antara yang demikian.
Ayat ini memberikan pedoman kepada kita semua untuk tidak kikir dan juga tidak boros. Melalui dua ayat tersebut kita juga dapat mengambil pemahaman bahwa Islam mengajarkan keseimbangan hidup di antara dua sifat yang tercela: kikir dan berlebih-lebihan atau boros.
Dalam ayat lain Allah swt berfirman:
āŁŁŁŁŁŁŁŁŁŲ§ ŁŁŲ§Ų“ŁŲ±ŁŲØŁŁŁŲ§ ŁŁŁŁŲ§ ŲŖŁŲ³ŁŲ±ŁŁŁŁŁŲ§Ū Ų§ŁŁŁŁŁŁ ŁŁŲ§ ŁŁŲŁŲØŁŁ Ų§ŁŁŁ
ŁŲ³ŁŲ±ŁŁŁŁŁŁŁ
āMakan dan minumlah, tetapi jangan berlebihan. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan.ā (QS. Al-Aāraf [7]: 31)
Dari Mana Konsep Kesederhanaan di Pesantren Terbentuk?
Di atas telah diuraikan bahwa prinsip-prinsip yang mengilhami kesederhanaan hidup bagi umat Islam sudah termaktub dengan jelas dan tegas baik dari Al-Qurāan maupun hadits Nabi Muhammad saw, kedua sumber rujukan utama bagi umat Islam.Ā
Dalam konteks santri pondok pesantren selain kedua sumber di atas, kitab-kitab yang dibacakan oleh kiai dan dipelajari para santri juga turut mengukuhkan dan membentuk bagaimana pola hidup keseharian mereka.Ā
Kitab al-Taālim al-Mutaāallim Thariq al-Taāallum (etika belajar bagi para santri) merupakan salah satu kitab yang berisi pedoman bagaimana santri belajar. Kitab yang ditulis oleh Syekh al-Zarnuji (w. 591 H) ini menjadi salah satu kitab yang paling memberikan pengaruh besar bagi dunia pesantren (Nurcholis Majid, 1997: 24). Salah satu yang diuraikan oleh al-Zarnuji adalah bagaimana para pelajar agar hidup dalam kesederhanaan dengan menjaga diri dari kondisi yang terlampau kenyang, kebanyakan tidur, hingga terlalu banyak bicara pada hal-hal yang tidak bermanfaat. Bahkan, dalam kitab yang sama al-Zarnuji juga menganjurkan agar para pelajar tidak memakan sesuatu yang tidak atau belum jelas kesuciannya seperti jajanan atau makanan yang dijual di pasar.Ā
Selain itu, tingkah laku yang dipraktikkan oleh para pengasuh pondok pesantren dalam hal kesederhanaan hidup juga berperan besar dalam membentuk kesederhanaan para santri. Kita juga bisa menilik jejak sejarah dan kisah-kisah kesederhanaan para kiai kita saat mereka menjadi santri. Ā Ā Ā Ā
Waryono Abdul Ghofur, Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kemenag RI
Terpopuler
1
PCNU Buleleng Akan Pamerkan Foto dan Dokumen Sejarah NUĀ
2
Ngaji Kurikulum, Kemenag Harap Ada Solusi Inovatif terkait Pendidikan
3
Hukum Menanyakan Hari Baik pada Peramal atau Dukun
4
PBNU Buka Pendaftaran Beasiswa S1 ke Al-Azhar Mesir, Ini Ketentuan dan Cara Daftarnya
5
Ini Sambutan Nahdliyin Aceh kepada Tiga Pengurus PBNU
6
Ini Daftar Lembaga Negara yang Terkena Dampak dari Serangan Ransomware
Terkini
Lihat Semua