Nasional

Terima Komite Tinggi Persaudaraan Manusia, PBNU Perkenalkan Gus Dur sebagai Tokoh Toleransi Indonesia

Kamis, 11 Juli 2024 | 17:00 WIB

Terima Komite Tinggi Persaudaraan Manusia, PBNU Perkenalkan Gus Dur sebagai Tokoh Toleransi Indonesia

Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar didampingi Katib Aam PBNU KH Akhmad Said Asrori dan Rais Syuriyah PBNU KH Cholil Nafis saat menerima kunjungan Sekretaris Jenderal Komite Tinggi Komite Persaudaraan Manusia Khaled Al-Ghaith di lantai 4 Gedung PBNU, Jakarta, Kamis (11/7/2024). (Foto: NU Online/Suwitno)

Jakarta, NU Online

Gerakan Nahdlatul Ulama (NU) dalam menyuarakan toleransi antarumat beragama mendapatkan apresiasi dari organisasi The Higher Committee of Human Fraternity atau Komite Tinggi Persaudaraan Manusia.


Hal itu disampaikan KH Cholil Nafis usai mendampingi Rais 'Aam PBNU KH Miftachul Akhyar dan Katib 'Aam PBNU KH Akhmad Said Asrori menerima Sekretaris Jenderal Komite Tinggi Persaudaraan Manusia Khaled Ghanim Al-Ghaith di lantai 4 Gedung PBNU, Kamis (11/7/2024).


"(Komite Tinggi Persaudaraan Manusia) mengapresiasi NU yang kiprahnya di Internasional sangat-sangat berpengaruh (terkait) promosi kehidupan yang harmonis dan toleransi antarumat beragama," katanya.


Pada pertemuan itu, Kiai Cholil juga memperkenalkan Presiden RI Ke-4 dan Ketua Umum PBNU 1984-1994 KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) sebagai tokoh toleransi yang sangat populer di Indonesia.


"Kita sampaikan simbol toleransi beragama di NU itu adalah Gus Dur yang tidak hanya tokoh NU dan tokoh Muslim, tetapi tokoh toleransi agama-agama di Indonesia. Jadi agama yang berbeda-beda di Indonesia menokohkan Gus Dur sebagai tokoh toleransi," jelasnya.


Lebih lanjut, Kiai Cholil menjelaskan bahwa toleransi adalah ajaran dari Nabi Muhammad melalui Piagam Madinah. Ia juga menegaskan, NU telah berhasil dalam memadukan ajaran agama dengan cinta tanah air.


"Rasulullah melalui Piagam Madinah menciptakan harmoni antarumat bergama sekaligus membangun bangsa dan peradaban manusia," terangnya.


Sementara itu, Penasihat Komite Tinggi Persaudaraan Manusia, Erizal mengatakan bahwa kedatangannya ke PBNU bertujuan untuk memperkuat dan mengembangkan model kerja sama toleransi di seluruh dunia. Pihaknya mengajak PBNU untuk menyelenggaran forum dialog antaragama.


"Kerja sama antara The Higher Committee of Human Fraternity dan PBNU adalah untuk mengembangkan model toleransi untuk kehidupan bersama dalam forum-forum yang dijalankan oleh PBNU di sekitar Indonesia (Asia Tenggara)," jelasnya.