Nasional

Tentang Peran Ulama Nusantara dalam Peradaban Islam Modern

Sab, 18 November 2017 | 11:00 WIB

Tangerang Selatan, NU Online
Direktur Islam Nusantara Center (INC) A Ginanjar Sya’ban menerangkan, ulama Nusantara memiliki sumbangsih yang cukup besar terhadap peradaban Islam di dunia termasuk pada era modern.  Namun, peran dan kontribusi ulama Nusantara tersebut kurang terlihat dan diakui karena tidak adanya orang yang menelitinya.

“Karena kita tidak mengkajinya, menelusuri, melanjutkan jejak sejarah mereka-mereka,” kata Ginanjar di Sekretariat INC Ciputat Tangerang Selatan, Sabtu (18/11).

Akibatnya, umat Islam Indonesia tidak mengetahui kiprah dan jejak ulama Nusantara dalam mewarnai keilmuan dan peradaban Islam era modern ini. Ia berpendapat, ulama Nusantara juga turut andil dalam mempengaruhi gerakan politik, sastra, dan keilmuan Islam di Timur Tengah.

“Kita tahunya Syekh Nawawi Banten,” tegasnya.

Ia menuturkan, hanya sedikit saja yang mengetahui sosok ulama yang menjadi seorang sastrawan, jurnalis, dan akademisi di Negara-negara Timur Tengah. Selama ini yang menonjol adalah ulama yang ahli dalam bidang-bidang keagamaan seperti Fikih, Ushul Fikih, Hadis, dan lainnya. 

Diantara ulama Nusantara yang memiliki kontribusi besar namun kurang dikenal adalah Abdul Wahhab Asyi (Pelopor Sastra Hijaz Modern dan Pendiri Surat Kabar Shaut al-Hijaz pada 1931), Ali Ahmad Ba-Katsir (Pelopor Sastra Drama Arab), Muhammad Basyuni Imran (Seorang Mufti dari Sambas yang mengunjang dunia karena surat-suratnya yang dikirim ke Majalah Al Manar), Syekh Yasin Padang (Musnid Dunia Pendiri Institut Dar al-Ulum Makkah), dan Rahmah El Yunusiah (Pendiri sekolah diniyah untuk putri). (Muchlishon Rochmat)