Nasional

Rumah Gerakan 98 Apresiasi Dzikir Kebangsaan di Istana

Kamis, 3 Agustus 2017 | 09:00 WIB

Rumah Gerakan 98 Apresiasi Dzikir Kebangsaan di Istana

Pengurus Rumah Gerakan 98 hadiri dzikir kebangsan di istana

Jakarta, NU Online 
Rumah Gerakan 98 mengapresiasi Dzikir Akbar yang di Istana Merdeka. Kegiatan yang berlangsung 1 Agustus tersebut menjadi sejarah di Indonesia. Karena, hal itu pertama kali dilakukan seorang presiden. 

Ketua Umum Rumah Gerakan 98 Bernard Haloho mengatakan, Dzikir Akbar di Istana Merdeka merupakan langkah positif Presiden Jokowi melalui Majlis Dzikir Hubbul Wathon dengan pendekatan agama dalam rangka merawat kebangsaan.

“Sehingga bisa memberikan rasa aman, nyaman bagi masyarakat bahwa kebinekaan adalah kodrat bangsa indonesia yang harus dijaga bersama,” katanya melalui siarann pers yang diterima NU Online, Kamis (3/8). 

Terkait kegiatan Majlis Dzikir Hubbul Wathon yang akan dilakukan di daerah-daerah nanti, lanjut Bernard, seluruh DPW Rumah Gerakan 98 akan diperintahkan untuk ikut berpartisipasi mensukseskan acara tersebut karena spiritnya sama, yaitu merawat kebangsaan.

Ia mendukung sepenuhnya Majelis Zdikir Hibbul Wathon karena diinisiasi dan digerakkan ulama Indonesia yang ramah dan toleran. 

“Majelis dzikir besutan Kiai Maruf yang juga Rais ‘Aam PBNU ini sudah pasti menghadirkan Islam yang penuh kesejukan dan kenyamanan; mengajak seluruh komponen bangsa untuk mensyukuri nikmat kemerdekaan kepada Tuhan Yang Maha Esa dgn cara-cara yang relijius dan mengisi kemerdekaan dengan kerja keras agar dapat mewujudkan kesejahteraan yang dicita-citakan,” jelasnya.      

Rumah Gerakan 98 yang memiliki platform "Merawat Kebangsaan", lanjutnya, merasa bangga dan hormat kepada Ketua Majelis Dzikir Hubbul Wathon KH Mustofa Aqil dan Sekjen Heri Haryanto Azumi yang mengambil peran penting dan strategis menjaga Pancasila dari ancaman bahaya radikalisme agama. (Red: Abdullah Alawi)