Nasional

PP Muslimat NU Resmikan Kantor Baru Hasil Infak di 3 Kali Kongres

Sen, 27 Maret 2017 | 12:21 WIB

Bogor, NU Online
Pimpinan Pusat (PP) Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) bakal menempati kantor baru di Pengadegan, Kalibata, Jakarta Selatan yang diresmikan, Senin (27/3). Kantor baru itu terletak di samping kantor lama sehingga saat ini markas Muslimat NU memadai.

Ketua Umum PP Muslimat NU Hj Khofifah Indar Parawansa mengakui, kantor baru itu hasil infak dari para anggota Muslimat NU dari seluruh Indonesia yang berhasil ditabung selama 3 kali melewati perhelatan Kongres, yaitu di Lampung, Batam, dan Pondok Gede Jakarta.

“Itu hasil infak di kongres. Ibu-ibu mungkin tidak merasa, pada kongres di Lampung sebagian dari infaknya dikembalikan. Lalu saat kongres di Batam, sebagian infak juga dikembalikan untuk keperluan membangun kantor baru,” jelasnya dalam Rapimnas Muslimat NU, Ahad (26/3) di Sentul, Bogor, Jawa Barat.

Begitu juga dengan Kongres ke-17 Muslimat NU di Pondok Gede Jakarta, kata dia, 100 persen infak dari ibu-ibu Muslimat disatukan dengan infak dari kedua kongres di Lampung dan di Batam untuk membangun kantor baru.

“Yang ada di kantor itu, sebagian di antaranya adalah dana dari infak seluruh peserta Kongres ke-17 tahun 2016 lalu. Mudah-mudahan akan menjadi jariyah ibu-ibu semua,” ungkap Khofifah.

Peresmian kantor baru tersebut merupakan bagian dari rangkaian Hari Lahir (Harlah) ke-17 yang dirangkai dengan pelantikan PP Muslimat NU yang digelar, Selasa (28/3) di Masjid Istiqlal Jakarta. Acara ini akan dihadiri sekitar 17.000 kader Muslimat dari sejumlah daerah. 

Sebelum menggelar peringatan Harlah dan pelantikan pengurus, Muslimat NU terlebih dahulu menggelar Refleksi Kebangsaan 71 Tahun Muslimat NU bertajuk Pancasila, Agama, dan Negara sebagai penguatan ruh gerakan Muslimat NU. 

Diskusi dalam refleksi tersebut menghadirkan narasumber di antaranya Rais Aam PBNU KH Ma’ruf Amin, Pengasuh Pesantren Tebuireng KH Salahuddin Wahid, Ketua MPR RI Zulkifli Hasan, dan Direktur Pusat Studi Islam dan Kenegaraan Yudi Latif. (Fathoni)