Nasional

Pentingnya Pengorganisasian dalam Gerakan Solidaritas Palestina

Sel, 4 Juni 2024 | 08:00 WIB

Pentingnya Pengorganisasian dalam Gerakan Solidaritas Palestina

Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Bidang Medi, Savic Ali, pada diskusi “Peran Kita dalam Mendukung Palestina” di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Sabtu (1/6/2024) (Foto: Suwitno/NU Online)

Jakarta, NU Online
Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Savic Ali, menyoroti peran penting gerakan masyarakat sipil dalam mendukung Palestina. Ia mengamati bahwa keberhasilan gerakan-gerakan sipil seringkali terjadi di saat masyarakat merasa tidak puas dengan sikap pemerintah terhadap isu-isu tertentu seperti yang saat ini terjadi di Barat terkait konflik Israel-Palestina.


"Di Barat sekarang, masyarakat secara umum tidak puas dengan sikap pemerintah mereka terhadap Israel dan Palestina," ujar Savic pada diskusi “Peran Kita dalam Mendukung Palestina” di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Sabtu (1/6/2024).
 

Savic mencatat bahwa di negara-negara Barat, ketidakpuasan masyarakat terhadap sikap pemerintah mereka pada konflik Israel-Palestina telah memicu semangat dukungan dan perlawanan, terutama di kalangan anak muda.
 

“Ketidakpuasan ini justru yang menggelorakan semangat dukungan dan perlawanan di kalangan muda di sana,” ujar dia.
 

Namun di Indonesia, Savic melihat bahwa perasaan ketidakpuasan tersebut tidak begitu menonjol. Meskipun demikian, ia menekankan pentingnya memikirkan cara untuk meningkatkan pengorganisasian dan kepemimpinan dalam gerakan solidaritas di Indonesia.
 

“Di Indonesia tidak ada perasaan itu. Tetapi krusial memang untuk mulai memikirkan bagaimana pengorganisasian dan leadership di sini,” jelas Savic. “Dalam konteks ini, sampai hari ini tidak ketemu. Ada banyak organisasi di Indonesia, tapi kita belum melihat inisiatif untuk mengorganisir diri bersama-sama untuk merespons isu ini," imbuh dia.
 

Savic menambahkan bahwa gerakan yang melibatkan partisipasi publik yang luas dan kuat, serta viralitas di media dapat menciptakan tekanan internasional yang signifikan.
 

"Ramai-ramai dalam gerakan politik itu perlu. Viral itu perlu. Kasus baru diproses kalau sudah viral. Artinya, partisipasi publik yang luas dan kuat akan menciptakan sebuah iklim di mana publik internasional akan cenderung mengatakan Israel telah melewati batas," jabar Savic.
 

Ia juga mengapresiasi langkah-langkah negara Eropa seperti Spanyol yang telah mengakui Palestina. Menurutnya, pengakuan tersebut adalah salah satu efek dari gerakan solidaritas yang masif dan terorganisasi dengan baik.
 

“Saya kira itu salah satu dari gerakan publik yang kuat,” pungkas dia.

 

Sebagai wujud kepedulian bagi warga Palestina, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) melalui NU Care-LAZISNU mengajak masyarakat untuk menyalurkan bantuan dana kemanusiaan yang dapat disalurkan melalui NU Online Super App di fitur Zakat & Sedekah atau lewat tautan https://applink.nu.or.id/donation.