Nasional

Muslimat NU dan Istri PM Malaysia Bahas Penguatan Pendidikan Anak PMI di Negeri Jiran

Sel, 5 September 2023 | 18:30 WIB

Muslimat NU dan Istri PM Malaysia Bahas Penguatan Pendidikan Anak PMI di Negeri Jiran

Ketua Umum PP Muslimat NU Hj Khofifah Indar Parawansa menerima kunjungan silaturahim Hj Wan Azizah binti Wan Ismail, Istri Perdana Menteri (PM) Malaysia Anwar Ibrahim, di Kantor PBNU Jalan Kramat Raya 164, Jakarta Pusat, pada Selasa (5/9/2023). (Foto: Instagram/@khofifah.ip).

Jakarta, NU Online 
Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muslimat Nahdlatul Ulama Hj Khofifah Indar Parawansa menerima silaturahim Istri Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim, Wan Azizah binti Wan Ismail, di Kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Jalan Kramat Raya 164, Jakarta Pusat, Selasa (5/9/2023).

 

Bersama Wan Azizah, Khofifah mengaku melakukan pembahasan serius mengenai beberapa hal spesifik. Salah satunya soal Community Learning Center (CLC) di Malaysia. Sebab hal itu sangat berpengaruh besar bagi upaya penguatan pendidikan anak-anak Pekerja Migran Indonesia (PMI) di negara berjuluk Negeri Jiran itu.

 

"Kami menerima tamu dari istri PM Malaysia, alhamdulillah silaturahim kami berjalan sangat produktif. Saya rasa 10 menit lebih kita membahas beberapa hal spesifik, antara lain adalah CLC; Community Learning Center," ucap Khofifah kepada NU Online, usai melangsungkan pertemuan di lantai 8 Kantor PBNU.

 

Di dalam pertemuan itu, Khofifah menyampaikan kepada Wan Azizah bahwa di antara 10 Pimpinan Cabang Istimewa (PCI) Muslimat NU, salah satu yang sangat aktif dan paling besar berkedudukan di Malaysia.  

 

"Mereka (PCI Muslimat NU Malaysia) punya sekolah CLC, dan itu terbesar di antara CLC yang ada di Malaysia," ucap Khofifah yang juga salah satu Ketua PBNU itu. 

 

Ia membincang soal legalitas CLC milik PCI Muslimat NU Malaysia. Sebab untuk bisa melanjutkan pendidikan di Indonesia, mereka harus tersertifikasi dengan ijazah. 

 

Untuk hal itu, Khofifah mengaku telah berkoordinasi dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). Sekjen Kemendikbudristek Suharti pun, kata Khofifah, pernah berkunjung ke CLC Muslimat di Malaysia.  

 

"Yang kita harapkan itu bisa memberikan penguatan pendidikan bagi putra-putri pekerja migran Indonesia. Karena kalau di ekspatriate school itu sangat mahal, dan anak-anak ini harus tetap mendapatkan pendidikan," ucap Khofifah. 

 

Upaya Muslimat NU untuk melakukan penguatan pendidikan anak PMI melalui CLC di Malaysia itu, disambut baik dan mendapat perhatian khusus dari Wan Azizah Wan Ismail.

 

"Beliau memberikan apresiasi dan itu (CLC Muslimat di Malaysia) termasuk hal yang sangat mendapatkan atensi dari beliau," jelas Khofifah, Gubernur Jawa Timur itu.

 

Sebagai informasi, Community Learning Centre (CLC) merupakan pusat pembelajaran komuniti atau institusi pendidikan yang menyediakan pendidikan alternatif kepada anak-anak PMI yang berada di ladang di negeri Sabah, Malaysia.  

 

CLC atau pusat kegiatan belajar masyarakat Indonesia adalah lembaga pendidikan yang dibentuk atas dasar prakarsa dari, oleh, dan untuk masyarakat setempat, khususnya perusahaan perkebunan sawit, juga masyarakat lokal setempat di Sabah-Sarawak serta didukung dan dibina oleh Pemerintah Indonesia.

 

CLC merupakan upaya Pemerintah RI untuk memastikan anak-anak PMI di luar negeri, terpenuhi haknya untuk mendapatkan pendidikan.