Nasional

Melihat Isu Palestina Tak Hanya dari Aspek Emosional, Tapi Rasional

Sen, 3 Juni 2024 | 16:20 WIB

Melihat Isu Palestina Tak Hanya dari Aspek Emosional, Tapi Rasional

Diskusi Peran Kita dalam Mendukung Palestina di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Sabtu (1/6/2024) (Foto: Dok. Panitia)

Jakarta, NU Online
Pendakwah muda milenial Habib Husein Ja'far Al Hadar menekankan pentingnya mengembangkan isu Palestina tidak hanya dari aspek emosional, tetapi juga dari sisi rasional.
 

Ia mengungkapkan, strateginya dalam menyampaikan pesan dukungan terhadap Palestina melalui video YouTube dengan tidak menyebut Israel.
 

“Saya memiliki satu strategi misalnya saya tidak mau menyebut Israel dalam video YouTube saya untuk menggelorakan dukungan terhadap Palestina untuk memberikan kesan bahwa ini adalah musuh besar yang mengerikan,” tuturnya dalam diskusi Peran Kita dalam Mendukung Palestina di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Sabtu (1/6/2024).
 
 
"Yang terjadi di sana bukan konflik agama, tetapi tragedi kemanusiaan. Hal-hal seperti itu yang diperlukan saat ini," jelas Habib Husein.
 

Menurutnya, rasionalisasi kesadaran dan gerakan pembelaan terhadap Palestina sangat diperlukan. Habib Husein mencatat bahwa selama ini, kanal ekspresi untuk mendukung Palestina masih terbatas, dengan boikot menjadi metode yang paling populer.
 

"Perlu dibuka kanal-kanal untuk mengekspresikan pembelaan terhadap perjuangan Palestina," kata dia.
 

Ia menekankan bahwa kanal-kanal tersebut harus lebih terbuka dan inklusif agar lebih banyak orang bisa mengekspresikan dukungan mereka.
 

Dia juga menekankan perlunya konversi terhadap akselerasi yang sifatnya advokatif dalam membela Palestina. Ia mengajak masyarakat, terutama anak muda, untuk lebih proaktif dalam advokasi dan tindakan nyata untuk mendukung perjuangan Palestina.

 
"Perlu ada akselerasi yang lebih advokatif atas pembelaan kita terhadap Palestina," tegas dia.
 

Ia berharap, melalui pendekatan yang lebih rasional, perluasan kanal ekspresi, dan akselerasi advokatif, dukungan terhadap Palestina akan semakin kuat dan efektif.
 

Ia juga menyoroti pentingnya peran media sosial dan anak muda dalam perjuangan mendukung Palestina di era digital saat ini. Menurutnya, terdapat dua kebaruan utama yang sangat berpengaruh yakni era digital dan dominasi populasi anak muda yang mencapai 60 persen dari total populasi.
 

Habib Husein menjelaskan bahwa media sosial telah menjadi platform utama bagi masyarakat, terutama anak muda, untuk menyuarakan dukungan terhadap Palestina.
 

"Serangan terhadap Gaza di akhir tahun lalu merupakan serangan yang paling mendapat perhatian dari masyarakat Indonesia, khususnya anak muda, dan paling ramai dibicarakan di media sosial," jabarnya.
 

Sebagai informasi, menurut laporan Palestinian Central Bureau of Statistics (PCBS), jumlah korban tewas Palestina sejak 7 Oktober 2023 telah mencapai angka lebih 36 ribu jiwa dengan lebih dari 87 ribu korban luka-luka.
 

Militer Israel dilaporkan telah membunuh sedikitnya 36.899 warga Palestina. PCBS mencatat bahwa 36.579 korban jiwa berada di Jalur Gaza, sementara 520 korban jiwa terdapat di Tepi Barat. Mayoritas korban adalah perempuan dan anak-anak.

 

Sebagai wujud kepedulian bagi warga Palestina, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) melalui NU Care-LAZISNU mengajak masyarakat untuk menyalurkan bantuan dana kemanusiaan yang dapat disalurkan melalui NU Online Super App di fitur Zakat & Sedekah atau lewat tautan https://applink.nu.or.id/donation.