Jepara, NU Online
Rais Aam Jamiyyah Ahlith Thariqah Al-Mu'tabarah An-Nahdliyyah, Habib Muhammad Luthfi bin Hasyim bin Yahya saat menjadi inspektur Upacara Kebangsaan dan Gebyar Merah Putih di Alun-alun Jepara, Sabtu pagi (14/4) memberikan amanat kepada peserta upacara, bahwasanya kemerdekaan yang diraih oleh Bangsa Indonesia bukan merupakan hadiah dari penjajah.
<>
Menurutnya, kemerdekaan yang telah ditorehkan pada 17 Agustus 1945 itu harus dilalui dengan bertumpah darah dan perjuangan. Wujud nyatanya dibuktikan dengan korban nyawa dan keluarga yang dikorbankan. Tetapi ia menyayangkan, sudah sekitar setengah abad bangsa ini tertidur pulas melupakan jejak para pendahulu. Sehingga nasionalisme bangsa ini semakin luntur.
Dihadapan 3500 orang peserta upacara yang terdiri dari Muspida, Kiai, Habaib, PNS, Banom NU, Tokoh Lintas Agama, Pelajar dan Mahasiswa, ia mengajak agar semakin memperkokoh Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
"Kemerdekaan yang telah kita raih merupakan berkah dari Allah SWT yang perlu disyukuri. Rasa syukur itu tidak hanya dibuktikan dengan ucapan saja," paparnya.
Lebih dari itu, sebagai penerus bangsa agar tidak memalukan di hadapan para pejuang dan sesepuh. Dengan Gebyar Merah Putih, kecintaan terhadap NKRI perlu ditingkatkan sebab kekuatan Bangsa Indonesia tidak diragukan lagi.
"Mari kita tingkatkan persatuan dan kesatuan agar bangsa kita tidak menjadi bangsa tontonan tetapi menjadi bangsa tuntunan. Bisa menjadi teladan bagi bangsa-bangsa yang lain," imbuhnya.
Redaktur : Sudarto Murtaufiq
Kontributor : Syaiful Mustaqim
Terpopuler
1
PBNU Buka Pendaftaran Beasiswa S1 ke Al-Azhar Mesir, Ini Ketentuan dan Cara Daftarnya
2
Khutbah Jumat: Menjadi Pribadi Lebih Baik di Tahun Baru Islam
3
Khutbah Jumat: Mewarnai Agenda Akhir Tahun dengan Tobat dan Introspeksi Diri
4
Khutbah Jumat Muharram: Bulan Istimewa, Penuh Keutamaan, dan Penghapus Dosa
5
Khutbah Jumat Tahun Baru Hijriah: Kiat Memperbaiki Masa Depan
6
Khutbah Jumat: Memaknai Hijrah dalam Kehidupan
Terkini
Lihat Semua