Jabar

Gus Ulil Ungkap Keberhasilan Para Kiai Dirikan Pesantren di Pelosok Kampung

Jum, 5 Juli 2024 | 13:00 WIB

Gus Ulil Ungkap Keberhasilan Para Kiai Dirikan Pesantren di Pelosok Kampung

Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Ulil Abshar Abdalla. (Foto: NU Online Jabar/Sofhal)

Cirebon, NU Online

Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Ulil Abshar Abdalla (Gus Ulil) mengungkap keberhasilan para kiai dalam mendirikan pesantren di pelosok kampung yang seolah tampak tidak memakai ilmu marketing atau pemasaran. 


Data Rabithah Ma'ahid Islamiyah (RMINU) menunjukkan, jumlah pondok pesantren di Indonesia saat ini telah mencapai 27 ribu unit. Namun, sebagian besar lembaga pendidikan tersebut justru berada di wilayah pelosok kampung, bukan di tengah-tengah kota dengan posisi yang lebih strategis. 


"Kalau pakai pakem ilmu marketing, bikin pesantren di pelosok seperti ini kan tidak masuk akal. Mendirikan lembaga pendidikan itu kalau pengin laris ya harus di tempat strategis. Tetapi, para kiai justru memakai pola yang tampak melawan rumus marketing," kata Gus Ulil, sebagaimana dikutip NU Online Jabar


Gus Ulil mengungkapkan hal tersebut dalam acara malam puncak Peringatan Haul KH Salwa Yasin, KH Asror Hasan, dan KH Adnan Amin Asror, serta Haflah Imtihan Ke-45 di Pondok Pesantren Ketitang, Desa Japurabakti, Kecamatan Astanajapura, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, pada Sabtu (29/6/2024).


Strategi tersebut, lanjut Gus Ulil, juga bukan merupakan hal baru. Bahkan, dalam catatan sejarah peradaban Islam pun, para ulama besar terbiasa mendirikan pusat-pusat pendidikan yang strategis agar mudah diakses banyak orang. 


"Kalau di negara-negara lain, tempat-tempat pendidikan seperti ini justru ada di kota besar, seperti di Kairo, Madinah, Makkah, Basrah, Kufah, Baghdad, dan di pusat-pusat peradaban lainnya," jelas Gus Ulil. 


Namun, Gus Ulil menyebut para kiai di Indonesia memiliki kebiasaan agak lain karena berkebalikan dengan ulama besar di negara-negara lain. 


"Pesantren-pesantren yang mengajarkan ilmu-ilmu keislaman yang luar biasa dengan kitab-kitabnya yang ditulis oleh para ulama agung itu, itu didirikan bukan di ibu kota, tetapi di kampung-kampung," ujar Gus Ulil.

 

Baca selengkapnya di https://jabar.nu.or.id/kabupaten-cirebon/gus-ulil-ungkap-keberhasilan-anti-marketing-pesantren-nu-G3oS6