Internasional JELANG MUNAS-KONBES

Ulama Aljazair akan Hadiri Munas NU di Cirebon

Kam, 13 September 2012 | 11:23 WIB

Jakarta, NU Online
Musyawarah Nasional NU di Cirebon yang akan digelar pada 14-17 September mendatang menjadi perhatian persatuan ulama di Aljazair. Untuk melihat bagaimana cara ulama Indonesia membahas persoalan umat dan memberikan solusi, ketua majelis ulama setempat Syeh Abdelrazzaq Gassoum akan menghadiri Munas dan Konbes NU tersebut untuk mengikuti proses pembahasan keagamaan berlangsung di Pesantren Kempek, Cirebon.<>

“Insya Allah kami berangkat pada Kamis (14/9), dan kami akan mengikuti forum itu agar kami bisa belajar dan mengambil pelajaran bagaimana ulama NU berperan dalam menyelesaikan persoalan umat, bangsa dan negara,” kata Syeh Gassoum saat mengambil visa di KBRI Alger yang ditemui Dubes RI untuk Aljazair Ahmad Niam Salim, Rabu (12/9).

Menurut ulama nomor satu di Aljazair ini, Indonesia sebagai negara berpenduduk muslim terbesar di Indonesia layak dijadikan rujukan dalam mengelola dan mengembangkan dakwah islamiyah dunia. Sebab, meski berpenduduk muslim terbesar di dunia, Indonesia bisa mengelolanya dengan baik sehingga tidak terjadi benturan dan konflik seperti di Timur Tengah.

“Peran ulama yang bisa mengelola umat ini, sebagaimana yang sudah diperankan NU menarik kami pelajari dan kami kaji. Semoga nanti beberapa yang cocok bisa kami terapkan di Aljazair. Termasuk peran ulama dalam menjaga pemahaman Islam yang benar, yang tidak ekstrem (tathorruf),” ujarnya.

Sementara itu, Dubes Niam Salim menjelaskan, KBRI Alger mendukung penuh terjalinnya hubungan dan silaturahmi produktif antara ulama Indonesia dan ulama Aljazair. Sebab, dengan cara inilah Islam yang diajarkan rasulullah akan terjamin pemahamannya dari upaya penyelewengan baik yang ekstrem kanan atau ekstrem kiri.

“Sejak awal komitmen kami jelas, mendukung terjalinnya kerjasama produktif ulama kedua Negara. Karenanya, pada April lalu, KBRI memfasilitasi kunjungan Ketua Umum PBNU ke Aljazair, dan sekarang kunjungan balasan dari Aljazair ke Indonesia yang kebetulan dalam forum Munas PBNU di Cirebon,” terang Niam Salim.

Karena itu Niam berharap, kunjunagan Syeh Gassoum ini bisa semakin meningkatkan hubungan ulama kedua Negara yang memiliki hubungan historis sejak perang kemerdekaan. Selain itu, kesamaan Indonesia dan Aljazair yang sama-sama mayoritas berpenduduk muslim sunni , penganut 4 madzhab diyakini semakin memudahkan kerjasama kedua ulama dalam rangka menjadikan Islam sebagai agama rahmatan lil alamin.

“Kerjasama yang produktif antara Indonesia yang berada di kawasan timur dan Aljazair di Afrika utara yang dekat dengan Eropa diharapkan bisa mengubah pola pemahaman Islam yang belakangan ini banyak diselewengkan. Dengan letak strategis kedua Negara dan posisinya yang dihargai, diharapkan kejayaan Islam akan muncul sebagaimana prediksi Malik Bin Nabi yang menulis buku Baina Tanja wa Jakarta,” tambah Niam.

Syeh Gassoum akan bertemu dengan Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj, Rais Am syuriah PBNU KH Sahal Mahfud dan ulama sepuh NU lainnya. Selain itu, Profesor di berbagai universitas di Aljazair ini juga akan mengunjungi tempat-tempat bersejarah di Indonesia dan beberapa pesantren serta universitas.  



Penulis: Ahmad Munif