Internasional

Jeda Peperangan Selama 3 Hari ke Depan, Anak-Anak di Gaza Dapatkan Vaksin Polio

Ahad, 1 September 2024 | 13:00 WIB

Jeda Peperangan Selama 3 Hari ke Depan, Anak-Anak di Gaza Dapatkan Vaksin Polio

Seorang anak Palestina divaksinasi polio, di tengah konflik Israel-Hamas di Rumah Sakit Nasser di Khan Younis di Jalur Gaza Selatan. (Foto: Reuters)

Jakarta, NU Online
Sejak hari ini, Ahad (1/9/2024), Israel menyepakati jeda peperangan yang terjadi di Gaza, Palestina hingga tiga hari ke depan untuk pelaksanaan vaksinasi polio anak-anak. Vaksinasi polio ini merupakan kerja sama Kementerian Kesehatan Palestina dengan WHO, UNICEF, dan UNRWA.


Mengutip pernyataan perwakilan WHO Rik Peeperkorn kepada Aljazeerajeda peperangan ini berlangsung sejak pukul 6.00 hingga 15.00 waktu setempat. 


Akan tetapi, jeda peperangan ini hanya dikhususkan pada tujuan kesehatan dan tidak terkait dengan negosiasi gencatan senjata yang masih terus diupayakan.

 

WHO menargetkan sebanyak 640.000 anak berusia di bawah 10 tahun untuk mendapatkan vaksin dari virus tersebut. Vaksin polio oral baru (tipe dua) diberikan sebanyak dua dosis kepada anak-anak dimulai dari wilayah tengah Gaza yang diikuti dengan wilayah utara dan selatan.


Kampanye vaksinasi kali ini dilaksanakan setelah kasus polio pertama dalam 25 tahun di Gaza ditemukan pada Agustus 2024 lalu. 


Kesuksesan agenda ini perlu mencapai tingkat cakupan 90 persen di setiap fase kampanye untuk menghentikan penyebaran penyakit di Gaza dan mencegah penularan internasional.

 

Sebelumnya, pada Sabtu (31/8/2024) sekitar 10 bayi menerima dosis vaksin di Rumah Sakit Nasser di Khan Younis di jalue Gaza.

 

Kendati penghentian penyerangan sementara dilakukan, para orang tua Palestina dilanda kekhawatiran akan keselamatan anak-anak mereka karena serangan Israel terhadap fasilitas kesehatan terus berlanjut.

 

Langkah-langkah perlindungan bagi petugas vaksinasi, keluarga, dan anak-anak yang mengakses fasilitas kesehatan perlu diberikan. 


Dilansir dari WAFA WAFA, siituasi kesehatan di Gaza  begitu memprihatinkan. Tercatat bahwa 17 dari 36 rumah sakit dan 58 dari 132 pusat perawatan kesehatan primer hanya bisa beroperasi sebagian. 

 

Jeda waktu peperangan yang diberikan sebenarnya sangat jauh dari kata ideal, mengingat penyaluran logistik dalam jumlah besar dan sulitnya warga Gaza untuk datang dan pergi dengan aman.

 

Kendati demikian, vaksinasi harus tetap dilakukan dengan upaya mencapai target ratusan ribu anak semaksimal mungkin.