Daerah TAHUN BARU HIJRIYAH

Yayasan Islamic Center Sunat 27 Anak Dhu’afa

Rab, 22 Oktober 2014 | 16:03 WIB

Brebes, NU Online
Menyambut tahun baru 1436 Hijriyah, Yayasan Islamic Center Brebes menggelar sunatan missal untuk anak-anak kurang mampu (dhu’afa). Sebanyak 27 anak terdaftar dalam kegiatan tersebut, namun 5 orang anak tidak berhasil disunat dikarenakan ketakutan.  
<>
“Alhamdulillah, pada tahun ini jumlah yang disunat meningkat dibandingkan tahun lalu,” tutur Pengurus Yayasan Islamic Center H Abdul Haris Sag, Sabtu (19/10).

Haris menjelaskan, 5 orang anak tidak jadi disunat karena ketakutan sehingga batal. Ke-22 anak yang disunat berasal dari tiga kecamatan yakni Brebes, Jatibarang dan Tanjung.  “Kalau tahun lalu, peserta sunatan hanya berasal dari Brebes,” terangnya.

Suasana sunatan cukup menegangkan, karena hampir seluruh anak-anak yang disunat menangis. Bahkan beberapa orang tuanya tidak berani masuk keruang bedah dan hanya mempercayakan kepada saudara dan panitia saja untuk mendampingi anak-anak mereka.

Kegiatan sunatan masal, kata Haris, bekerja sama dengan Rumah Bersalin Permata Insani pimpinan dr Sigit. “Tenaga Medis dan obat-obatan mendapat sumbangan dari dr sigit dan beberapa dokter lainnya di Brebes,” katanya.

Selain disunat, lanjutnya, mereka juga mendapatkan sarung, baju koko, peci, jajan dan uang saku masing-masing Rp 200 ribu. Usai di sunat, orang tua dan masyarakat mengikuti pengajian khitan yang disampaikan Pengasuh Pesanteren Assalafiyah Brebes KH Subkhan Makmun.

Rangkaian Pekan Hijriyah yang digelar Islamic Center meliputi kegiatan Festifal Anak Saleh yang digelar (18/10) meliputi lomba Puitisasi Al Quran, Tartil Al Quran dan Dai Cilik.  

Pada 23 Oktober akan digelar pawai ta’aruf yang diikuti ribuan pelajar dan mahasiswa serta ormas Islam di Kabupaten Brebes. Sedangkan untuk memeriahkan tahun baru Hijriyah sekaligus peringatan hari Santri Nasional, pada 24 Oktober akan digelar Istighosah dan Pengajian Umum yang akan disampaikan oleh Pengasuh Pondok Pesanteren Darussalam Jatibarang KH Syeh Sholeh Basalamah. (Wasdiun/Abdullah Alawi)