Daerah

Lesbumi DIY Kenalkan Seni Lukis pada Warga

Ahad, 19 Mei 2013 | 22:02 WIB

Bantul, NU Online
Sebagai langkah syi’ar melalui karya seni, sekaligus ajang silaturahmi budaya, Lembaga Seni dan Budaya (Lesbumi) DIY mengadakan pameran lukisan, di sela acara Dialog dan Temu Saudagar NU di STIQ An-Nur Ngerukem, Sewon, Bantul, Yogyakarta, Sabtu (18/5).<>

Acara ini diikuti oleh sekitar 30 seniman Yogyakarta. Selain dapat melihat hasil lukisan, para pengunjung juga dapat melihat secara langsung proses pembuatan lukisan tersebut. Jusuf Kalla pun turut serta melihat pameran lukisan siang itu. 

Ketua Lesbumi DIY, Hasan, dan Tarman selaku koordinator seniman, berharap dari kegiatan ini nantinya dapat memberikan satu hal baru dalam dunia kesenian NU. “Biar santri itu tidak hanya ngaji saja. Karena bagaimanapun, pesantren merupakan akarnya seni. Antara pesantren dan kesenian tidak dapat dipisahkan,” ujar keduanya.

Ditemui NU Online, Totok Bukhori, salah satu seniman Yogyakarta, turut serta memeriahkan acara Harlah Ke-90 NU. Ia melukis Gus Dur dalam lembar kanvasnya, sebagai salah satu tokoh NU yang berkesan bagi dia. 

“Gus Dur itu Bapak Bangsa, bahasanya jenaka, ajarannya simple, dan bisa diterima orang awam seperti saya,” katanya sembari melukis.

Ia pun berpesan kepada generasi muda, khususnya generasi muda NU untuk tidak tabu dengan dunia lukis. Karena menurutnya, melukis merupakan suatu bentuk interpretasi dari ciptaan Sang Khaliq. 

“Gak papa lah melukis, biar NU punya wadah yang beragam untuk menghadapi tantangan dalam dunia global,” tandasnya sembari tersenyum.  



Redaktur    : A. Khoirul Anam
Kontributor: Dwi Khoirotun Nisa’