Daerah

Kiai Demak Kecewa atas Dukungan Bupati Demak terhadap Sekolah Lima Hari

Ahad, 9 Juli 2017 | 11:02 WIB

Demak, NU Online
Full Day Shool (FDS) yang digagas Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhajir Efendi mendapat dukungan dari Bupati Demak HM Natsir. Statement bupati ini menjadi viral di media sosial dan mendapat banyak tanggapan penolakan dari berbagai tokoh dan pengurus NU Demak. Pengasuh Pesantren Manbaul Ulum Mutih Wetan yang juga Wakil Ketua PCNU Demak KH Muhammad Aminuddin menanggapi pernyataan Bupati Demak yang disampaikan pada acara halal bihalal Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) di Kantor Kecamatan Mijen Kabupten Demak beberapa hari lalu.

Kiai Aminuddin kecewa dengan pernyataan bupati itu. Ia menganggap Bupati Demak tidak melihat realitas warga yang mayoritas NU di mana tiap desa dipastikan mengelola madrasah diniyyah yang mana semua menolak kebijakan mendikbud tersebut.

“Mestinya pemerintah itu justru merawat dan membina dan mem-back up lembaga-lembaga tersebut karena telah terbukti punya andil besar dalam pembentukan karakter bangsa,” kata Kiai Aminudin di kediamannya, Ahad (9/7).

Lebih lanjut ia akan mengkoordinasikan kebijakan bupati itu ke PCNU secara kelembagaan. Ia bertekad tetap menolak kebijakan yang bertentangan dengan nurani para kiai dan warga NU. Ia juga bertekad untuk memberlakukan 6 hari belajar di sekolahnya karena selama ini madrasah dan taman pendidikan Al-Qur’an di desa-desa tidak pernah bergantung pada pemerintah baik operasional maupun kurikulumnya.

“TPQ dan madin selama ini tidak pernah bergantung pada bupati. Kita tetap tolak kebijakannya yang tidak berpihak pada umat dan jalan terus seperti biasa. Pak Jokowi saja menolak,” tambahnya.

Senada dengan Kiai Aminudin, Pengasuh Pesantren Al-Karimah Temuroso Guntur KH Munasir yang juga mengelola lembaga pendidikan sampai aliyah maupun SMK secara tegas menolak kebijakan bupati yang mendukung kebijakan Mendikbud tersebut karena mengubah dan merusak tatanan yang sudah ada. Ia tetap akan memberlakukan jam belajar seperti biasa sampai Sabtu.

“Kami akan memberlakukan jam belajar mengajar seperti biasa karena kami menolak kebijakan Mendikbud yang didukung bupati Demak,” kata Kiai Munasir yang juga pengajar di UNISNU Jepara. (A Shiddiq Sugiarto/Alhafiz K)