Daerah TAHUN BARU HIJRIYAH

Hima Aswaja Bandung Rangkul NU, Muhammadiyah, Persis

Rab, 22 Oktober 2014 | 20:05 WIB

Bandung, NU Online
Menyambut tahun baru Islam sekaligus Harlah ke-1, Himpunan Mahasiswa Ahlussunnah Waljamaah (Hima Aswaja), kota Bandung, Jawa Barat, akan menggelar perlombaan tingkat mahasiswa. Kegiatan  yang dilaksanakan 22-24 Oktober tersebut akan ditutup Tabligh Akbar pada malam tahun baru Hijriyyah, di masjid Ikomah, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
<>
Menurut Aziz Mulhim Al-Masyhuri, Hima Aswaja terbentuk berawal dari keresahan melihat kondisi organisasi mahasiswa pada saat itu yakni Keluarga Mahasiswa NU (KMNU), Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) dan Himpunan Mahasiswa Persatuan Islam (Hima Persis,) saling mengaku yang paling benar, sampai-sampai tidak sedikit dari mereka yang menjelekkan organisasi lainnya. Oleh karena itu, Hima Aswaja terbentuk untuk menyatukan persepsi Aswaja-nya.

“Ketika kita cermati, NU saudara kita, Muhammadiyah saudara kita, Persis saudara kita, dan Aswaja akidah kita. Aswaja itu menyatukan gerak pikir persepsi mahasiswa di UIN, sehingga kajian keislaman dari NU, Muhammadiyah dan Persis dapat mereka pahami,” kata Aziz ketua Hima Aswaja saat ditemui NU Online, Selasa (21/10), dikantornya  Jl. A. H. Nasution No. 105 Cibiru, kota Bandung.

Tujuan utama Hima Aswaja, lanjut Aziz, menyamakan pandangan dari kalangan mahasiswa terhadap Ahlussunnah Waljamaah, sehingga mahasiswa dapat rukun dan bersatu sebagai generasi yang diharapkan oleh bangsa dan negara.

“Pemuda inilah sebagai agen of change dan syubbanul yaum rijalul ghod, yang dapat membuat suasana menjadi bijaksana dengan empat indikator Aswaja, tawassuth, tasamuh, tawazun, ta’adul. Insyaallah kemaslahatan akan kita raih semua,” ujar pria yang pernah mengenyam pendidikan di pesantren Miftahul Huda Tasikmalaya itu.

Sudah satu tahun terbentuk, ia mengungkapkan bahwa kegiatan-kegiatan Hima Aswaja sudah dapat dirasakan lingkungan kampus dan masyarakat sekitar kampus. Misalnya pengajian Gema Aswaja dalam memperingati hari besar Islam yang beberapa kali sudah terlaksana dihadiri oleh ribuan mahasiswa dan masyarakat umum.

Aziz juga bersyukur Hima Aswaja sudah bisa menghadirkan tokoh ulama-ulama asal Jabar, bahkan KH. Solahuddin Wahid dan KH. Said Aqil Siradj sebagai tokoh besar NU juga pernah mengisi acara dari Hima Aswaja.

“Itulah esensi daripada syiar Islam, ketika orang-orang berbondong untu menghadiri pengajian aswaja, ini merupakan aset pahala bagi kita semua. Seperti sabda Nabi, ‘Barang siapa yang mengajak kebaikan, lalu orang lain mengikuti, maka pahala yang mengikuti sampai juga pada orang yang mengajak’,” terang Aziz.

Sementara itu, keunikan Hima Aswaja juga terlihat di dalam sekretariatnya terpampang besar foto tokoh NU Hadratus syekh KH. Hasyim Asy’ari, tokoh Muhammadiyah KH. Ahmad Dahlan, tokoh Persis KH. Ahmad Hasan. Hingga kini, sudah mempunyai 250 anggota dari beberapa kampus di Bandung, seperti Unpad, ITB, Uninus, UIN Bandung. (Muhammad Zidni Nafi’/Abdullah Alawi)