Warta KASUS PENCEMARAN AL-QUR'AN

Umat Islam Agar Tak Terpancing Emosi

Sab, 5 Mei 2007 | 05:13 WIB

Jakarta, NU Online
Kasus pencemaran terhadap Kitab Suci Al-Quran masih saja terjadi, namun demikian umat Islam diminta tidak terpancing emosi dan menyikapi permasalahan itu dengan tenang, arif dan bijaksana. Demikian dikemukakan para tokoh ormas Islam menanggapi penemuan mushaf Al-Qur'an yang disisipi nukilan Kitab Injil di Jombang, Jawa Timur.

Sekjen Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Endang Turmudzi, meminta agar umat Islam berhati-hati dan tenang. PBNU mendesak penerbit PT Maqbul Jaya untuk bertanggung jawab, dan menarik Al Qur’an yang dicetaknya dari peredaran. “Ini bukan Alquran yang murni, tapi sudah menyesatkan,” tandasnya.

<>

Selain itu itu lanjut Endang, pihaknya meminta aparat kepolisian bertindak cepat, agar tidak menimbulkan emosi umat Islam. “Memang selalu saja ada orang yang nakal,” imbuhnya.

Dirjen Bimas Islam Nasaruddin Umar yang juga Katib Aam PBNU mengatakan, pihaknya belum melihat secara langsung Kitab Al-Qur'an yang disisipi nukilan Kitab Injil itu. “Saya belum bisa berkomentar, karena belum lihat. Tolong bantu carikan yaa,” ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, telah ditemukan dua buah mushaf yang dicetak oleh PT Maqbul Jaya Surabaya pada tahun 1994 itu, oleh Taufiq, guru Taman Pendidikan Alquran Syubbanul Khoir, Desa Pojok Kulon, Kesamben, Jombang pada 7 April lalu. Sekilas Mushaf Al-Quran itu seperti Al-Qur'an biasanya, namun jika setiap halamannya diteliti satu-persatu akan terdapat selembar tulisan latin berbahasa Indonesia berisi nukilan Kitab Injil.

Menurut Kepala Kantor Departemen Agama (Depag) Kabupaten Jombang Warsito Hadi, sampai sekarang, dua mushaf ini berada di kantornya, untuk selanjutnya akan dikirim ke Kanwil Depag Jatim. Selain itu, Depag juga telah melaporkan temuan itu kepada pihak kepolisian setempat untuk diselidiki lebih lanjut.

Dalam catatan media, kasus yang sama pernah terjadi pada tahun 2004 di Kabupaten Agam, Sumatra Barat. Ditemukan kalimat Kitab Injil pada kulit bagian dalam Kitab Al-Quran yang diterbitkan oleh PT Madu Jaya Maqbul Surabaya. Kronologis ditemukan tulisan tersebut berawal dari salah seorang siswa dari SMP Negeri I Kecamatan Tilatang Kamang, yang menjatuhkan Al-Quran dan secara tidak sengaja melihat tulisan Yesus Kristus dan ajaran Nasrani pada kulit dalam Al-Quran.(dpg/nam)