Warta

Syuriah PWNU Jatim Tetap Minta Ali Mundur

Senin, 3 Maret 2008 | 09:38 WIB

Surabaya, NU Online
Jajaran "Syuriah" (pengarah) di PWNU Jatim tetap meminta Ketua Tanfidziyah PWNU Jatim, Dr KH Ali Maschan Moesa MSi untuk mundur, bila sudah resmi mendampingi Ketua Partai Golkar Jatim, Dr H Soenarjo MSi dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jatim 2008.

"Majunya pak Ali Maschan sebagai cawagub dari pak Soenarjo itu hak privat sebagai warga negara, sehingga NU secara organisatoris tak bisa menghalangi," kata Wakil Rois Syuriah PWNU Jatim, KH Ali Masyhuri di Surabaya, Senin.

<>

Menurut pengasuh Pesantren Bumi Sholawat, Tulangan, Sidoarjo yang akrab disapa Gus Ali itu, jajaran syuriah NU Jatim tetap pada keputusannya, agar Ali Maschan mundur bila sudah serius untuk menjadi cawagub dari cagub Golkar Jatim, Dr H Soenarjo MSi.

"Kalau berdasarkan AD/ART NU memang cukup non-aktif, tapi jajaran syuriah NU Jatim bukan tidak mengerti hal itu, sebab non-aktif itu merupakan aturan formal organisatoris. Namun mundur merupakan komitmen moral dan ahlaqi terkait tandatangan dalam kontrak jam’iyah," katanya.

Bila Ali Maschan tidak mau mundur, katanya, taruhannya sangat besar, karena citra Ali Maschan akan turun dimata pengurus NU se-Jatim, karena dia mengingkari kontrak jam’iyah yang sudah ditandatangani bersama Rois Syuriah PWNU Jatim, KH Miftachul Akhyar di atas materai Rp6.000.

"Jadi, kontrak jam’iyah itu sebenarnya untuk menyelamatkan NU secara jamaah dan jam’iyah, agar NU tetap menjadi ’resi’ yang menjadi pusat rujukan yang mengayomi semua kalangan. Kalau non-aktif akan mengesankan NU itu ’ancik-ancik’ (batu loncatan/alat) untuk kepentingan politis," katanya menegaskan.

Ketentuan mundur itu, menurut dia, tidak menutup peluang bagi pengurus NU bila ingin aktif kembali setelah tidak menjadi pejabat publik, namun hal itu harus dimulai dari bawah, yakni pengurus lembaga hingga akhirnya pengurus harian.

Ketika dikonfirmasi hal itu, Ketua PWNU Jatim, Dr KH Ali Maschan Moesa MSi mengaku, dirinya sudah mendapat persetujuan cabang NU se-Jatim untuk maju dalam Pilgub Jatim mendampingi Soenarjo.

"Cabang-cabang sudah ’oke’ dan sekarang tinggal saya mencoba memberikan jawaban secara formal. Insya-Allah akan jelas dalam 1-2 pekan ini. Kalau ditanya sekarang, saya ’no comment’ (tidak mau berkomentar)," katanya.

Ditanya apakah dirinya akan mundur atau non-aktif, ketua PWNU Jatim yang baru terpilih pada 4 November 2007 itu menyatakan, "Soal itu nanti dulu-lah. Saya sebenarnya nggak bangga jadi ’umara’ (pejabat pemerintah), tapi saya juga nggak tahan melihat kemiskinan," katanya menambahkan. (ant/eko)