Warta KHUTBAH IDUL ADHA

Kemaksiatan datangkan Musibah

Rab, 17 November 2010 | 11:30 WIB

Brebes, NU Online
Bencana yang terjadi secara bertubi-tubi menimpa Indonesia, tidak hanya terjadi karena kerusakan alam yang diakibatkan ulah manusia belaka, tetapi juga akibat perbuatan dosa dan kemaksiatan. Anehnya, perbuatan dosa dan kemaksiatan lebih banyak dilalaikan. Meskipun teguran musibah itu datang, kita tak juga memperbaiki diri, sehinga diuji dan terus diuji dengan berbagai bencana.

Masyarakat kita sudah memahami kalau ujian berupa banjir dan tanah longsor, akibat ulah perilaku manusia yang membuang sampah sembarangan dan penggundulan hutan. “Tetapi penyebab musibah yang tersembunyi, berupa akibat dosa dan kemaksiatan tidak kita cermati,” demikian antara lain isi khutbah Idul Adha yang disampaikan oleh KH Ilham Zuhra Wardi MH di Masjid Agung Brebes Rabu (17/11).<>

Kemaksiatan dan dosa berupa perbuatan pelacuran, korupsi, judi dan berbagai tindak tercela telah memicu datangnya musibah. Dan yang lebih tidak kita sadari, adalah perbuatan syirik. Manusia, lebih banyak mengagungkan selain Allah SWT. “Jangan sampai negeri yang dulunya aman, tentram dan damai akibat penduduknya ingkar pada Allah SWT lalu ditimpakan musibah,” ujarnya.

Segala musibah yang ditimpakan Allah SWT, perlu kita intropeksi diri. Apakah bencana yang datang merupakan ujian, teguran atau kasih sayang dari-Nya. Bila musibah yang datang berupa ujian, maka harus kita hadapi dengan tawakal. Sedangkan bila itu teguran maka harus kita kurangi kemaksiatan dan dosa kita. “Semua musibah, untuk menguji keimanan hamba-Nya,” ucap Kiai Ilham.

Musibah datang dan ditimpakan, kata Ilham, untuk menguji hambanya sesuai dengan kadar keimanannya. Ujian tersebut juga didatangkan tidak hanya dengan keburukan tetapi juga dengan kebaikan atau kenikmatan. “Kenikmatan juga ujian,” tuturnya.

Bahkan kadangkala, lanjutnya, manusia banyak yang gagal bila diuji dengan kenikmatan. Untuk itu, agama mengatur agar tidak menjadi manusia yang individualis. Tetapi lebih dikedepankan dengan  sikap yang asah-asih dan asuh. Idhul Kurban, menuntun kita untuk menjadi umat yang rela berkorban. Yang diminta Allah SWT adalah sejauh mana keimanan kita untuk mengorbankan yang terbaik dari yang kita miliki.

Panitia Idhul Kurban Masjid Agung Brebes menyelenggarakan qurban sebanyak 20 Sapi dan 80 kambing. Sementara Pemerintah Kabupaten Brebes menyerahkan tiga buah sapi kepada desa yang membutuhkan. Sapi-sapi tersebut diserahkan secara langsung usaih sholat ied oleh Wakil Bupati Brebes H Agung Widiyantoro kepada Kepala Desa Sindangwangi (Bantarkawung), Jemasih (Ketanggungan) dan Prapag Lor (Losari). (was).