Nasional

Wujud Solidaritas, Anggota DPR Kompak Kenakan Syal Palestina dalam Sidang Tahunan

Rab, 1 November 2023 | 06:00 WIB

Wujud Solidaritas, Anggota DPR Kompak Kenakan Syal Palestina dalam Sidang Tahunan

Anggota DPR RI kompak mengenakan syal Palestina sebagai bentuk solidaritas dan dukungan atas kemerdekaan Palestina dalam sidang tahunan, Selasa (31/10/2023). (Foto: skrinsut TV Parlemen)

Jakarta, NU Online

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) menggelar Rapat Paripurna Pembukaan Masa Persidangan II Tahun Sidang 2023-2024, di Gedung  pasa Selasa (31/10/2023). Dalam sidang tersebut, mereka kompak mengenakan syal Palestina sebagai bentuk solidaritas dan dukungan atas kemerdekaan Palestina.


Ketua DPR RI Puan Maharani dalam sambutannya mengungkapkan, konflik bersenjata yang terjadi antara Israel dengan kelompok Palestina Hamas yang telah menewaskan ribuan orang membuat pihaknya terus mendorong pemerintah Indonesia mengupayakan penyelesaian.


"DPR-RI Mendorong pemerintah untuk mengambil langkah-langkah diplomasi dalam mendukung penyelesaian yang adil bagi Palestina, serta terus menyuarakan pengakuan internasional terhadap kedaulatan dan kemerdekaan rakyat Palestina," tegasnya, dikutip NU Online dari TVR Parlemen, Selasa.


Pada persidangan ini, sambung Puan, DPR RI juga akan melakukan pertemuan bilateral dengan berbagai negara, yaitu Korea Selatan, Afrika Selatan, Polandia, serta Uni Eropa.

 

"DPR RI akan terus berupaya untuk dapat melaksanakan tugas diplomasi antar parlemen, sehingga Indonesia memiliki posisi politik luar negeri yang semakin kuat," imbuh dia.


Terpisah, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) juga merespons eskalasi konflik Israel-Palestina yang terus menguat. Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) berencana menggelar pertemuan dengan tokoh agama dari pelbagai dunia.


"Jadi kami ingin menggalang kekuatan agama-agama bersama-sama, bukan cuma umat Islam saja, tapi semua agama, bahwa sekarang ini kami ingin dunia melihat bahwa agama-agama seluruhnya, atas nama ketuhanan, kemanusiaan, moralitas dan etika universal, kami bersatu untuk meng-address, untuk bergerak bersama dalam upaya mengatasi masalah ini," kata Gus Yahya, dalam konferensi pers di Gedung PBNU, Jakarta, Selasa.


Juru bicara era Presiden Gus Dur itu mengatakan, PBNU akan memfasilitasi forum internasional untuk menggalang kekuatan para pemimpin agama yang memiliki wewenang dari pelbagai penjuru dunia dalam Religion 20 International Summit of Religius Authority (R20 ISORA) di Jakarta, 27 November 2023 mendatang.