Nasional KONGRES KE-2 PERGUNU

Taman Institut KH Abdul Chalim, Tempat Foto Favorit Peserta Kongres Pergunu

Ahad, 30 Oktober 2016 | 10:00 WIB

Mojokerto, NU Online
Lokasi Kongres Pergunu II di Ponpes Amanatul Ummah, Pacet menambah daya tarik para peserta kongres. Wilayah Pacet sendiri berada di kaki dan lereng Gunung Welirang dan Gunung Penanggungan dengan ketinggian rata-rata 600 meter di atas permukaan laut. Panorama alam yang indah dan suasana yang sejuk menambah kenyamanan para peserta kongres.

Hal itu ditambah pula dengan adanya taman di sekitar Institut KH Abdul Chalim, tempat persidangan-persidangan digelar selama kongres. Di kampus tersebut terdapat sedikitnya tiga taman yang sudah dibangun. Tak sedikit peserta yang menyempatkan untuk berfoto di taman yang terletak di ujung timur kampus.

Seperti pengamatan NU Online pada Jumat (28/10 pagi kemarin. Beberapa peserta tidak hanya berfoto namun duduk-duduk di taman tersebut.

Rahman Zubaidi dari Pergunu Probolinggo, mengatakan taman dan suasana yang ada begitu indah. “Taman ini buatan manusia dengan rumput halus dan berbagai tanaman palem dan sebagainya ini luar biasa, saya kira cukup makan biaya,” kata Rahman. 

Sunu dari Pergunu Kraksan berkomentar senada. “Sangat menyenangkan dengan adanya hiasan apalagi lingkungan sekolah yang sangat cocok serta mendukung terhadap keberhasilan pendidikan. Ini bagi mahasiswa akan senang. Dan enak buat berfoto,” ujar Sunu.

Adapun Faqih dari Pergunu Jombang berkomentar, “View-nya keren, berbukit-bukit dan ada pegunungan di sekitar sini. Jadi suasana sejuk dan nature banget.”

Yusuf Suharto dari Pergunu Jombang berpendapat, “Keadaan di sini membuka cakrawala betapa besar nikmat Allah. Juga membuka cakrawala dengan berdirinya kampus ini kita melihat bahwa inilah kebangkitan saudagar muslim.”

Peserta lainnya Haikal dari Pergunu Jakarta Selatan menambahkan, “Ini salah satu tempat luar biasa yang telah Allah berikan. Juga contoh dari Ketua Pergunu yang memberikan hal luar biasa, di mana beliau (KH Asep Saifuddin Chalim) dari berbagai sudut dapat kita contoh termasuk dengan membuat taman ini, sehingga santri atau mahasiswa di sini dapat nyaman belajar.” (Kendi Setiawan/Fathoni)