Nasional RAKERNAS MUKERNAS MUSLIMAT NU

Rais Aam PBNU: Peran Ibu Muslimat Sejajar dengan Ulama

Ahad, 1 Juni 2014 | 07:00 WIB

Jakarta, NU Online
Pejabat Rais Aam PBNU KH A. Mustofa Bisri mengatakan, dua kelompok sangat menentukan sekali dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, yaitu ulama dan ibu-ibu, khususnya ibu-ibu Muslimat NU. Seandainya ada ulama saja, tanpa ibu-ibu, pasti akan lebih buruk dari keadaan sekarang.
<>
Menurut kiai yang akrab disapa Gus Mus ini, ulama punya ilmu dan kearifan, sedangkan ibu-ibu punya kasih sayang.

ā€œElusan tangan ibu tidak akan bisa dilawan dengan seribu tangan baby sitter,ā€ katanya pada penutupan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) dan Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) Muslimat NU di Aula Serba Guna 1, Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Ahad (1/6).

Menuurut Gus Mus, ibu-ibu bersama ulama harus bertanggung jawab dalam keadaan sekarang ini. ā€œAda mubaligh berkelahi dengan tukang speaker, ada pelecehan seksual, ibu-ibu harus bertanggung jawab dengan keadaan itu,ā€ katanya.Ā  Ā 

Gus Mus pada kesempatan itu memosisikan diri yang sowan kepada ribuan ibu-ibu Muslimat NU se-Indonesia, bukan sebaliknya. Menurut dia, ini adalah perjumpaan yang barokah dan manfaat.

Saya sering berpidato di hadapan presiden, menteri, petinggi Uni Eropa, di hadapan ulama. Tapi di hadapan ibu-ibu ada sesuatu yang lain. ā€œSaya merasa kecil sekali. Jadi saya tidak usah taushiyah. Saya lupa sebagai Pejabat Rais Aam,ā€ katanya.

Kiai asal Rembang, Jawa Tengah ini mengatakan bangga sekali jika ibu-ibu Muslimat NU tidak hanya perhatian kepada keluarga sendiri, ibu-ibu Muslimat NU saja, tapi kepada Indonesia. (Abdullah Alawi)