Nasional HARLAH KE-69 MUSLIMAT NU

Puncak Harlah, Khofifah Ceritakan Pengabdian Muslimat NU

Sen, 30 Maret 2015 | 09:01 WIB

Surabaya, NU Online
Ketua Umum PP Muslimat yang juga Menteri Sosial RI, Dra Hj Khofifah Indar Parawansa menghadiri puncak acara Harlah ke-69 Muslimat NU di RSI Jemursari Surabaya, Jawa Timur, Ahad (29/3).<> 

Khofifah menceritakan proses pengabdian Muslimat dan cita-cita luhur dari para pendiri Muslimat. Pada Kongres Muslimat tahun 1953 menggariskan setiap cabang muslimat harus mempunyai layanan. Muslimat cabang Surabaya mendirikan layanan kesehatan dengan melahirkan RSI Surabaya yang terletak di pintu masuk kota Surabaya.

Tanahnya milik muslimat dan pembangunannya waktu itu pinjam ke bank. Semakin tahun rumah sakit ini semakin besar, akhirnya RSI meminta manajemen dari NU. "Muslimat tidak kuat kalau ngurusi yang besar-besar, RSI Jemursari ini adalah anak dari RSI A Yani. Itulah layanan masyarakat yang diberikan oleh muslimat dan NU," terang Khofifah.

Lebih jauh, Khofifah menjelaskan, bahwa tahun 1935 jauh sebelum Indonesia merdeka, kiai NU sudah mempunyai ancang-ancang dan keputusan nanti kalau sudah merdeka Indonesia harus menjadi Negara yang damai. Itulah pikiran kiai-kiai NU terdahulu, meskipun para kiai menggunakan sarung dan sandal jepit pemikirannya jauh luar biasa memikirkan keragaman di negeri ini. Jangan sampai kemudian Negara ini pecah karena tidak bisa mempertahankan keberagaman itu.

Oleh karena itu, bagi kiai NU dan warga NU komitmennya adalah NKRI final. "Maka ketika ada warga Surabaya yang berangkat ke Suriah dan kemungkinan terindikasi ISIS, saya ingin menggaransi bahwa yang terindikasi ISIS bukanlah kader dan warga NU," jelasnya kepada ribuan kader Muslimat NU.

"Kalau ada orang pinter dari NU maka dia pinter membangun negerinya, kalau ada orang NU yang mempunyai kemampuan-kemampuan maka kamampuan itu untuk kebaikan negerinya," pungkasnya. 

Hadir pula Agus DW Martowardojo, Gubenur Bank Indonesia. Selain itu, Khofifah juga didampingi sejumlah pengurus pusat, Sekretaris Umum, Dra Hj Siti Aniroh Slamet Effendy, Bendahara Umum, dr Hj Erna Yulia Soefihara, dan pimpinan pusat lain. (Rofi’i/Fathoni)