Nasional

Program Kemaslahatan NU Care-LAZISNU dan BPKH Salurkan Sarana Pendidikan di Mandailing Natal

Jum, 25 Agustus 2023 | 14:00 WIB

Program Kemaslahatan NU Care-LAZISNU dan BPKH Salurkan Sarana Pendidikan di Mandailing Natal

Penyaluran Program Kemaslahatan NU Care-LAZISNU dan BPKH berupa peningkatan sarana pendidikan dan dakwah di Kabupaten Mandailing Natal, Sumatera Utara, Kamis (24/8/2023) (Foto: LAZISNU)

Mandailing Natal, NU Online
NU Care-LAZISNU PBNU bersama Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) RI melalui Program Kemaslahatan kembali bersinergi memberikan manfaat bagi masyarakat dalam bentuk peningkatan sarana pendidikan dan dakwah untuk 3 tempat di Kabupaten Mandailing Natal, Sumatera Utara.


Pada Kamis (27/8/2023), bertempat di Yayasan Al Jakfar Ibnu Husin, Kabupaten Mandailing Natal dilangsungkan peresmian dan serah terima bantuan Pembangunan Ruang Kelas Baru Yayasan Al Jakfar Ibnu Husin; Pembangunan Ruang Kelas Baru Yayasan Pendidikan Islam MTs Persiapan Negeri Ranto Baek, dan; Pembangunan Ruang Kelas Baru Yayasan Bona Martunas Kabupaten Mandailing Natal.

 

Kepala Unit Kerja Program Kemaslahatan NU Care-LAZISNU Muhammad Iqbal Lutfi menjelaskan bahwa pelaksanaan tiga program di Kabupaten Mandailing Natal adalah upaya Program Kemaslahatan BPKH dan LAZISNU dalam meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) di Indonesia. Menurutnya, kualitas SDM dapat meningkat dengan adanya upaya peningkatan sarana dan prasarana pendidikan.


"Alhamdulillah rasa syukur ini sangatlah besar karena pelaksanaan pembangunan ruang kelas baru di tiga lokasi dengan luas masing-masing 72 meter persegi berjalan dengan baik, yang pada siang hari ini siap untuk diresmikan. Sebagai mitra pelaksana dari BPKH, kami menyampaikan terima kasih kepada tiga penerima manfaat atas kerja samanya selama proses pelaksanaan program berlangsung, dan meminta agar bantuan dapat dirawat dengan baik agar fungsi dan manfaatnya terus dirasakan umat," ungkap Iqbal Lutfi dalam sambutannya secara daring.

 

Sementara itu, anggota Badan Pelaksana BPKH RI, Acep Riana Jayaprawira menyampaikan bahwa bantuan Program Kemaslahatan ini berasal dari Dana Abadi Umat (DAU).

 

"Melalui kesempatan ini, perlu dipahami bahwa kegiatan kemaslahatan BPKH bersumber dari nilai manfaat Dana Abadi Umat, dimana pokoknya tetap dan akan terus bertambah sehingga dapat dipastikan tidak ada dana setoran awal haji yang digunakan untuk bantuan pembangunan ruang kelas," ungkap Acep.


Pada kesempatan tersebut, ia juga menjelaskan bahwa sesuai dengan amanat Undang-undang, BPKH RI mengelola dana haji dan dana kemaslahatan berupa Dana Abadi Umat.. Saat ini, lanjutnya, dana yang dikelola BPKH yakni sekitar Rp170 triliun yang berasal dari pengembangan investasi syariah total Rp135 triliun dana setoran awal 5,5 juta calon jamaah haji. Dari keselurahan dana tersebut, sejumlah Rp3,8 triliun merupakan Dana Abadi Umat.


"Dana ini yang kemudian dikembangkan sesuai prinsip syariah dan menghasilkan sekitar Rp230 miliar per tahun. Dana pengembangan ini yang kemudian menjadi sumber dana dari penyaluran program kemaslahatan. Ketiga bantuan ini merupakan realisasi Program Kemaslahatan BPKH RI Tahun Anggaran 2023," jelasnya.


Lebih lanjut ia memaparkan, bantuan tersebut sesuai dengan komitmen BPKH dalam menyalurkan nilai manfaat dari hasil Dana Abadi Umat (DAU) yang sebagaimana diatur dalam PP No 5 tahun 2018 Tentang pelaksanaan Undang-Undang No 34 tahun 2014 terkait pengelolaan keuangan haji dan PBPKH No 7 Tentang prioritas kegiatan kemaslahatan, yang salah satunya ialah peningkatan sarana prasarana pendidikan dan dakwah.

 

"Kami ucapkan terima kasih kepada mitra kemaslahatan NU Care-LAZISNU yang telah bekerjasama dengan baik selama ini sehingga dana kemaslahatan BPKH dapat tersalurkan dengan baik dan bantuan dapat terealisasi dan berjalan dengan lancar. Adapun dana yang tersalurkan pada program yang diresmikan hari ini sebesar 730 juta rupiah," pungkasnya.


Turut hadir pada acara peresemian dan serah terima bantuan tersebut yakni Pembina Yayasan Al Jakfar Ibnu Husin, H Ahmad Jakfar Batubara; Kepala MTs Persiapan Negeri Ranto Baek, Erwin Saputra Lubis; Ketua Yayasan Bona Martunas, Khairil Amri.​​​​​