Nasional PERWIMANAS

Peserta Kemah Napak Tilas Kiprah Pendiri NU

Sel, 25 Juni 2013 | 11:37 WIB

Jombang, NU Online
Jombang dikenal sebagai penyuplai terbesar para pendiri NU. Kota ini juga menjadi maskot dan kerinduan sejumlah pelajar terhadap sosok sejumlah orang penting di negeri ini. 
<>
Hal ini disampaikan Sekretaris Pengurus Pusat Lembaga Pendidikan Ma’arif Nahdlatul Ulama di arena Perkemahan Wirakarya Pramuka Ma’arif NU Nasional atau Perwimanas (25/6). Zamzami mengingatkan bahwa Islam yang benar adalah seperti yang telah ditanamkan oleh para pendiri NU yang mayoritas mereka dilahirkan dan dimakamkan di Jombang.

"Perwimanas adalah diantara ikhtiar yang dilakukan NU lewat Ma’arif untuk melakukan gerakan kultural sehingga para peserta tidak mudah tergoyahkan oleh sejumlah paham baru yang akan merusak keyakinan mereka," katanya.

Baginya, saat ini para generasi muda tidak dapat lagi diluruskan dengan sejumlah aturan dalam undang-undang yang dikeluarkan pemerintah. 

"Kita hidup di jalam yang serba terbuka," katanya. "Yang dapat dilakukan adalah dengan memperkenalkan karakter bangsa seperti yang dicontohkan para pendiri NU," tandasnya.

Dan ternyata para pendiri NU yang nota bene lahir dari Jombang telah memberikan sejarah bagi bangsa Indonesia. 

"Semangat kebangsaan inilah yang akan kita raih dari napak tilas kepada para pendiri NU di Jombang sehingga generasi muda NU dapat meneladani mereka," katanya.

"Bagaimana Islam yang rahmatan lil 'alamin, ada di Jombang ini," katanya. 

Karena itu diharapkan Perwimanas mampu mengilhami peserta untuk menemukan nilai-nilai kebangsaan  dan keislaman seperti diharapkan para pendiri NU. 

Sejumlah pelajar juga merasakan kerinduan dan merasa sangat penasaran dengan kota ini. "Maka ketika Perwimanas diselenggarakan di Jombang, mereka seakan menemukan harapan yang demikian lama dipendam," katanya.

Selama pelaksanaan Perwimanas, para peserta mendapatkan kesempatan melakukan ziarah ke para pendiri NU di Jombang. Secara bergilir, mereka akan diangkut armada bus untuk berkunjung ke pesaren di Pesantren Tebuireng, Bahrul Ulum Tambakberas, dan Mambaul Ma’arif Denanyar.

Tidak berhenti sampai di situ, mereka juga berkesempatan ziarah ke lima wali di Jawa Timur, yakni Sunan Ampel, Maulana Malik Ibrahim, Sunan Giri, Sunan Bonang, dan Sunan Drajat.


Redaktur    : Mukafi Niam
Kontributor: Syaifullah Ibnu Nawawi