Nasional PORSENI NU

Kiai Marzuki Tegaskan Potensi Nahdliyin Bukan Hanya pada Dimensi Agama

Sen, 16 Januari 2023 | 08:00 WIB

Kiai Marzuki Tegaskan Potensi Nahdliyin Bukan Hanya pada Dimensi Agama

Ketua PWNU Jawa Timur KH Marzuki Mustamar saat menghadiri Welcome Dinner Porseni NU di Surakarta, Jawa Tengah, Ahad (15/1/2023). (Foto: NU Online/Malik Ibnu Zaman)

Surakarta, NU Online 
Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur KH Marzuki Mustamar mengatakan bahwa warga NU atau Nahdliyin memiliki potensi yang besar, bukan hanya dalam dimensi agama, tetapi juga potensi lainnya.


"Potensi di Nahdlatul Ulama itu bukan hanya potensi agama, potensi-potensinya luar biasa, yang selama ini belum begitu diekspos ke publik. Sehingga tahunya publik itu ngaji, tahlilan, dan ternyata kalau mau dieksplorasi lagi sepak bola juga oke, silat juga oke, dan segala macam" ujarnya saat ditemui oleh NU Online di Pura Mangkunegaran, Surakarta, Jawa Tengah, Ahad (15/1/2023) selepas Welcome Dinner Pekan Olahraga dan Seni (Porseni) NU.


Terkait dengan perhelatan Porseni NU, Kiai Marzuki mengatakan sangat senang, bangga, dan sangat mendukung. Ia juga meminta pemberitaan terkait sejumlah kegiatan Porseni perlu dimasifkan.


"Andai nanti pemenangnya siapa, lalu media itu telaten, membedah satu per satu pemenang. Nanti orang tahu, eh ternyata pemain nasional itu NU. Nanti ada beberapa pemenang yang kebetulan sudah masuk di Timnas atau apa, kalau perlu juga menyebut. Kalau perlu di medsos juga menyebut bahwa si fulan yang kemarin menang itu masuk tim mana," ungkapnya.


Hal tersebut dimaksudkan supaya orang-orang tahu tentang NU itu bukan hanya ngaji saja, tetapi banyak bidang lain yang sesungguhnya juga dikuasai Nahdliyin dengan maksimal

"Nah ke depan ketika ada Harlah NU, lalu ada ekspos. Orang-orang pada tahu, wah ternyata ada kader NU yang menguasai tentang robotik, ada di sekolah yang sudah membuat mobil listrik itu ternyata anak-anak NU. Yang kemarin pemenang mobil listrik kampus dari Brawijaya, itu kan anak-anak pondok. Akhirnya orang kan tahunnya Brawijaya," ucapnya. 


Sementara itu terkait dengan Kontingen Jawa Timur pada Porseni NU 2023 ia berharap agar Jawa Timur bisa menjadi juara umum. Sebelumnya, NU Jawa Timur mengadakan seleksi terlebih dahulu untuk memilih atlet-atlet dan pelaku seni terbaik. Selanjutnya dilakukan pemusatan latihan.


"Maka seleksi sudah kita adakan agak lama. Lalu ada pemusatan pelatihan bekerja sama dengan Koni Jawa Timur dengan Unesa yang memang punya fasilitas pelatihan yang sangat lengkap, itu sekitar 6 hari atau 7 hari. Lalu dibangkitkan semangatnya pas pemberangkatan, kalau juara dapat sesuatu. Kemudian kami sampaikan kepada mereka nanti yang juara bisa kuliah gratis dan mereka minatnya kan di olahraga yang ada olahraganya kan UNM (Universitas Negeri Malang)  sama Unesa (Universitas Negeri Surabaya)," imbuhnya.


Ia juga berpesan agar peserta tetap menjaga fair play (harus sportif) dalam Porseni NU 202, misalnya dalam bermain dilarang melakukan sliding, tackling. Meraih kemenangan harus dengan cara yang baik, dan tetap menjaga persaudaraan.


"Tadi saya sudah matur kalau bisa sekiranya dalam event apa, kalau Sekarang Harlah 1 Abad. Kalau pas Hari Santri Nasional perlu ekspos kemampuan di bidang sains, teknologi, dan industri. Siapa saja profesor NU yang menemukan penelitian, kami-kami yang dari kampus ekspos biar umat tahu profesor NU banyak," pungkasnya.


Kontributor: Malik Ibnu Zaman
Editor: Syamsul Arifin