Nasional MUNAS-KONBES 2017

Ini Penjelasan Kiai Said Pentingnya Indonesia Konsisten Islam Moderat

Kam, 23 November 2017 | 12:10 WIB

Mataram, NU Online 
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj mengatakan bahwa secara geografis, Indonesia diapit dua negara maju yang non-Muslim, yakni Republik Rakyat Cina (RRC) dan Australia. 

Menurutnya, RRC sebuah negara maju, baik dari segi teknologi, angkatan bersenjata, maupun senjatanya. Begitu juga Australia.

"Kita di tengah-tengah. Di tengah-tengah kita ini," katanya saat menghadiri jamuan makan malam di Pendopo Wali Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, Rabu (22 /11) malam. 

Keberadaan dua negara maju tersebut, lanjut Kiai Said, tidak akan diam dan bisa mengancam Indonesia jika umat Islamnya tidak bijak dan tidak benar dalam membawa ajarannya yang moderat. 

"Bisa-bisa kita terperosok dalam kesulitan," katanya. 

Sementara ini, Indonesia dihormati dunia karena umat Islamnya terkenal toleran dan moderat, dan NU sebagai organisasi sosial keagamaan yang terus mengkampanyekan tentang moderatisme itu. 

"Jadi, hanya NU ormas besar yang sampai sekarang tetap solid, tetap satu, tetap di bawah kepemimpinan Rais ‘Aam dan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama yang mampu mengarahkan umat Islam, khususnya umat NU menjadi bangsa yang bermartabat, berbudaya, dan berkarakter," terangnya. 

Melihat Islam yang ramah, dan damai di Indonesia, ulama Timur Tengah pun berkeinginan menjadikan Islam  yang moderat seperti di Indonesia. Hal itu dibuktikan dengan diundangnya Ketua Umum PBNU ke Maroko dan Universitas Al-Azhar untuk menjadi pembicara. 

"Semua ingin seperti Islam (Indonesia) yang  nyaman, damai, toleran, moderat, tawassut, wasatiyah, rahmatan lil Alamin dan mutamaddin (berperadaban)," katanya. (Husni Sahal/Abdullah Alawi)