Nasional

Impian Damai di Hari Amal Bakti Ke-71 Kemenag

Sel, 3 Januari 2017 | 15:00 WIB

Impian Damai di Hari Amal Bakti Ke-71 Kemenag

Ahmad Damai dan putrinya.

Jakarta, NU Online
Peringatan Hari Amal Bakti (HAB) ke-71 Kementerian Agama RI Tahun 2017 menyisakan sejumlah impian bagi para Aparatur Sipil Negara (ASN). Salah satunya ASN bernama Ahmad Damai, pegawai yang mengabdi di Pusat Kerukunan Umat Beragama (PKUB) Sekretariat Jenderal Kemenag.

Damai berharap mampu melahirkan atlet bulutangkis yang akan mengharumkan nama bangsa dan negara, khususnya keluarga besar Kemenag. Putri sulungnya, Aida Damayanti, kini tercatat sebagai siswi kelas XI SMA Plus Pembangunan Jaya Bintaro, Tangerang Selatan. Sebuah sekolah yang khusus mencetak atlet berbagai cabang olahraga.

“Kepada Aida, saya selalu memberi semangat untuk terus berlatih. Hormat kepada pelatih/guru dan orang yang lebih tua. Jangan putus asa, jangan tinggalkan shalat. Saya tekankan juga untuk selalu berdoa semoga apa yang dicita-citakan dikabul Allah SWT,” ujar Damai usai mengikuti upacara HAB ke-71 Kemenag di lapangan banteng, Selasa (3/1).

Setiap malam, lanjut Damai, selain sholat malam ia juga menambah amalan membaca yasin, tahlil dan ratib al-Haddad. “Ini semua demi keberhasilan anak saya yang ingin menjadi atlet internasional,” tandasnya.

Dukungan yang diberikan Damai kepada anaknya telah ia lakukan sejak Aida masih belia. Suatu ketika, ia pernah menyuruh anaknya berlari mulai dari GOR Ragunan hingga rumahnya di bilangan Kalibata. 

“Hampir sepuluh kilometer anak saya lari. Agar fisiknya tetap sehat,” ungkap Wakil Ketua LKKNU DKI Jakarta ini.

Sebagai aktivis Lembaga Kemaslahatan Keluarga Nahdlatul Ulama di Ibukota, Damai ingin memasyarakatkan olahraga dan mengolahragakan masyarakat. “Sebab saya juga suka olahraga. Khususnya bulutangkis,” ujarnya bangga.

Dikonfirmasi terpisah, Aida Damayanti mengatakan motivasinya masuk sekolah bulutangkis hendak membanggakan kedua orang tua dan menggapai impiannya sejak kecil, yakni menjadi juara dunia di cabang bulutangkis. 

Sejumlah kejuaraan di berbagai kota baik di Jawa maupun luar Jawa telah ia ikuti. Mulai Sirkuit Nasional (Sirnas) Jakarta, Semarang, Magelang, Yogyakarta, Solo, Surabaya, hingga Bali, Manado, Makassar dan Palembang.

Gadis kelahiran Jakarta 29 Januari 2001 yang memiliki hobi mendengarkan musik, berenang, dan baca novel ini pada April 2016 silam, menyabet juara 2 di ajang Walikota Cup 2016 yang digelar di GOR Bima, Kota Cirebon. Saat itu, Aida turun di nomor ganda putri dengan pasangannya Dinda Dwi Nurcahya sukses masuki babak final.

Saat ditanya bagaimana perasaannya menghabiskan masa remaja di gelanggang olah raga, sementara anak-anak seusianya bisa leluasa bermain usai sekolah, Aida mengaku tidak masalah. 

“Soal kehilangan masa remaja sudah pasti yaa. Karena menghabiskan waktu untuk terus berlatih. Tapi buat saya, nggak masalah demi kebaikan dan untuk menggapai cita-cita saya ke depan,” pungkas Aida. (Musthofa Asrori/Fathoni)