Nasional

Ditanya Kiai Soal Palu Arit di Uang Baru, Ini Jawaban BI

Kam, 26 Januari 2017 | 06:36 WIB

Jombang, NU Online
Bank Indonesia pada Desember 2016 meluncurkan uang baru. Sebagian masyarakat menuduh ada palu arit sebagai lambang komunis di uang itu. BI Membantahnya. Divisi Komunikasi Bank Indonesia Titin Suhartini mengatakan, tuduhan palu arit itu tidak benar. Karena, sebetulnya yang dituduh palu arit itu adalah logo BI yang disamarkan. Dibuat seperti itu agar tidak bisa dipalsukan. 

"Itu logo BI dicetak sebagian dengan maksud agar tidak bisa dipalsukan. Logo itu akan terlihat jika dilihat dengan disinari  cahaya," jelasnya  menjawab pertanyaan seorang kiai saat sosialisasi 11 uang baru kepada ratusan kiai dan warga yang tergabung dalam Ikatan Seni Hadrah Indonesia Nahdlatul Ulama (ISHARI NU) Kabupaten Jombang, Jawa Timur pada Rabu (25/1) malam.

Menurut Titin, sebetulnya rectoverso pada uang NKRI itu sudah dipakai sejak 2001. Karena mengikuti perkembangan teknologi maka mengalami fase perubahan. "Akhirnya yang paling bagus adalah rectoverso. Itu agar tidak bisa dipalsukan. Jika dilihat memakai pencahayaan maka dilihat dari bolak-balik maka akan tetap sama muncul logo BI. Kalau logo lain jelas beda,” imbuhnya pada sosialisasi yang berlangsung di halaman parkir  KH Bisri Syansuri Denanyar Jombang.

Disamping mempertanyakan palu arit, jamaah yang hadir juga mempertanyakan banyaknya beredar uang palsu dan mainan. Namun, penyebar uang mainan tidak dijerat hukum. "Pengalaman saya, oarng tua saya, menjadi korban uang mainan. Tolong orang yang membuat uang mainan juga dijerat. Agar tidak merugikan masyarakat," pinta seorang warga.

Menanggapi hal ini, BI berjanji akan meneruskan keluhan warga ini ke pihak kepolisian untuk ditindaklanjuti. Karena UU sudah ada, kita menyebutnya uang itu tidak asli, yakni uang palsu dan uang tiruan. "Uang palsu digunakan untuk melawan hukum, uang tiruan digunakan untuk merendahkan rupiah. Dan salah satu uang tiruan itu seperti yang bapak sampaikan dan semuanya ada sanksinya," jawabnya.

Sementera itu terkait, 11 uang baru yang dikeluarkan BI ini, Titin juga meminta masyarakat untuk lebih kenal uang NKRI dengan mengenali ciri-ciri yang ada seperti logo BI dan juga gambar pahlawan nasional sehingga tidak tertipu dengan uang palsu. "Kenali uang kita sehingga tidak tertipu dengan adanya uang palsu. Jangan ikut menyebarkan karena merugikan negara dan bisa dihukum," pintanya seraya mengatakan BI selalu akan memperbaiki pengamanan untuk mengurangi pemalsuan.

Titin juga meminta masyarakat untuk bangga menggunakan uang NKRI untuk bertransaksi. Karena dengan bertransaksi menggunakan uang NKRI juga bentuk membela negara. "Dalam 11 uang baru yang ditandatangi Gebrnur BI dan Menteri Keuangan terdapat sebelas pahlawan nasional, sebelas keindahan," pungkasnya.

Sosialisasi 11 uang anyar bergambar pahlawan Indonesia tersebut dihadiri Ketua PCNU Jombang KH Isrofil Amar, Ketua PW ISHARI Jawa Timur Hadi Yusuf, Ketua DPRD Jatim Halim Iskandar, dan KH Adhim Dimyati. (Muslim Abdurrahman/Abdullah Alawi)