Cerita Penjual Bendera Keliling Mengais Rezeki di Momen HUT RI
Rab, 3 Agustus 2022 | 09:00 WIB
Suci Amaliyah
Kontributor
Bekasi, NU Online
Menjelang Hari Ulang Tahun ke-77 Kemerdekaan Republik Indonesia (HUT RI) pada tanggal 17 Agustus 2022 mendatang, sejumlah pedagang bendera keliling mulai bermunculan.
Salah satunya di Perumahan Griya Asri 2 Tambun Selatan, Bekasi, Jawa Barat. Seorang pedagang bendera musiman Rosyidi mengaku telah menjajakan bendera merah putih dan umbul-umbul bendera sejak seminggu terakhir di kompleks dan perkampungan.
"Setiap hari sejak seminggu ini lumayan ada saja yang beli. Tapi harus rajin keliling ke kompleks dan perkampungan. Berani capek lah nyambut rezeki,” kata Rosyidi saat ditemui NU Online di lokasi, Selasa (2/8/2022).
Bendera yang ditawarkan Rosyidi memiliki jenis dan harga yang bervariasi. Mulai dari yang paling murah dipatok Rp30 ribu hingga Rp350 ribu. Tergantung ukuran dan bahannya.
"Umbul-umbul harga Rp35 ribu, bendera Rp30 ribu, background bendera merah putih 10 meter Rp350 ribu. Itu belum sama tongkat yang satuannya dijual dengan harga Rp30 ribu," terang Rosyidi.
Pria yang menjajakan dagangan bendera merah putih beserta pernak-pernik HUT RI, sejak lima tahun ini menargetkan sebelum hari HUT ke-77 RI semua dagangannya sudah habis terjual.
"Biasanya sampai 15 Agustus sudah laku semua. Kalau tidak laku iya dikembalikan ke bos," ungkap pria asal Palimanan, Cirebon, Jawa Barat itu.
Dia berkisah keuntungan paling tinggi dari berjualan bendera kisaran Rp500 ribu. Dan, hasil penjualan tersebut harus dibagi dua dengan bos.
"Saya di sini cuma penjual. Kalau yang bikin dan kirim itu dari bos saya," jelasnya.
Kontributor: Suci Amaliyah
Editor: Fathoni Ahmad
Terpopuler
1
PCNU Buleleng Akan Pamerkan Foto dan Dokumen Sejarah NU
2
Ngaji Kurikulum, Kemenag Harap Ada Solusi Inovatif terkait Pendidikan
3
Hukum Menanyakan Hari Baik pada Peramal atau Dukun
4
Ini Sambutan Nahdliyin Aceh kepada Tiga Pengurus PBNU
5
Ini Daftar Lembaga Negara yang Terkena Dampak dari Serangan Ransomware
6
Pakar: Serangan terhadap Pusat Data Nasional sebagai Maladministrasi Pemerintah
Terkini
Lihat Semua