Cegah Anak Jadi Pelaku Perundungan, Alissa Wahid Tekankan Pentingnya Peran Orang Tua
Sel, 26 Juli 2022 | 18:00 WIB
Syifa Arrahmah
Penulis
Jakarta, NU Online
Psikolog Keluarga Alissa Qotrunnada Wahid menyebut bahwa orang tua memiliki peran penting untuk mencegah perundungan atau bullying pada anak. Orang tua sebagai madrasah pertama bagi anak juga bertanggung jawab memberikannya pendidikan agar tak menjadi pelakuĀ bullying.
āJadi yang harus dilakukan orang tua adalah menanamkan pada diri anak-anaknya sikap welasĀ asih (penyayang) terhadap sesama,ā kata Alissa Wahid dalam keterangannya kepada NU Online, Selasa (26/7/22).
Sikap welas asih itu, menurutnya, tidak hanya berlaku pada anggota keluarga, kerabat dekat, atau teman-teman di sekolahnya saja, namun berlaku juga pada hewan peliharaan dan makhluk hidup lainnya. Tujuannya adalah untuk menumbuhkan rasa empati, sayang terhadap makhluk hidup dan menumbuhkan rasa keberanian.
āKalau orang tua melihat anaknya menyiksa kucing, cicak, atau lainnya maka harus segera diingatkan. Sayang kepada sesama makhluk hidup harus ditanamkan sejak dini di rumah,ā tutur Ketua PBNUĀ itu.
Selain rasa empati, Alissa juga mengimbau orang tua untuk meningkatkan ketahanan keluarga, menerapkan hidup harmonis, dan memperkuat pola pengasuhan anak.Ā
Lakukan dengan cara menanamkan nilai-nilai keagamaan pada anak, memupuk rasa percaya diri hingga keberanian anak, mengajarkan etika, hingga mendampingi konsumsi internet dan bahan bacaan anak.
āSebagai Nahdliyin kita diajarkan beberapa nilai hidup bermasyarakat, yaitu tasamuh, tawasuth, tawazun, iātidal, amar maāaruf nahi munkar. Kalau anak-anak sudah diajarkan nilai-nilai tersebut maka anak-anak akan mampu mengontrol dirinya dan bagaimana seharusnya dia bersikap,ā jelasnya.
Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Susanto menjelaskan, bullying atau penindasan/perundungan merupakan segala bentuk kekerasan yang dilakukan dengan sengaja oleh satu atau sekelompok orang yang lebih kuat atau berkuasa terhadap orang lain, dengan tujuan untuk menyakiti dan dilakukan secara terus menerus.
āKasus bullying yang kerap terjadi di dunia pendidikan di Indonesia memang kian memprihatinkan. Maka pemerintah maupun masyarakat harus menyadari dan melakukan upaya-upaya pencegahan terhadap itu,ā jelasnya.
Misalnya, kata dia, dengan mengembangkan budaya relasi atau pertemanan positif. Memahami keberagaman dan meningkatkan rasa empati kepada sesama makhluk hidup.
āRasa kesalingan dalam menjalin relasi pertemanan penting mencegah perundungan terjadi,ā kata dia.
Mengenal jenis-jenisĀ bullying
Secara umum, tiga kategori yang termasuk dalam perilakuĀ bullyingĀ adalah sebagai berikut:
BullyingĀ fisikĀ merupakan tindakan merugikan, pertama, dilakukan pelaku dengan sentuhan fisik seperti memukul, menampar, menimpuk, menginjak kaki, menjegal, meludahi, memalak, melempar barang, dan memberikan hukuman fisik.
BullyingĀ verbal, berbeda dengan jenis perilaku negatif sebelumnya,Ā bullyingĀ verbal dilakukan pelaku lewat ucapan menjatuhkan yang seringkali tak disadari.
Tindakan verbal yang merugikan antara lain memaki, menghina, memfitnah, menyebarkan gosip, meneriaki, memberikan julukan, menyoraki, dan mempermalukan.
BullyingĀ mental, perundungan mental tidak tampak, bahkan kadang tak terucap atau tak menyentuh fisik. Tetapi dengan memandang sinis, pandangan yang mengancam, mengabaikan, memelototi, meneror lewat media sosial danĀ private message, mencibir, mengucilkan, mempermalukan termasuk dalamĀ bullyingĀ mental.
Cyber bullying, pelaku bakal menargetkan korban di media daring dengan cara menyakiti orang lain melalui rekaman video intimidasi, pencemaran nama baik, mempermalukan, hingga melecehkan.
Pewarta: Syifa Arrahmah
Editor: Fathoni Ahmad
Terpopuler
1
PCNU Buleleng Akan Pamerkan Foto dan Dokumen Sejarah NUĀ
2
PBNU Buka Pendaftaran Beasiswa S1 ke Al-Azhar Mesir, Ini Ketentuan dan Cara Daftarnya
3
Ngaji Kurikulum, Kemenag Harap Ada Solusi Inovatif terkait Pendidikan
4
Hukum Menanyakan Hari Baik pada Peramal atau Dukun
5
Ini Sambutan Nahdliyin Aceh kepada Tiga Pengurus PBNU
6
Ini Daftar Lembaga Negara yang Terkena Dampak dari Serangan Ransomware
Terkini
Lihat Semua