Barokah Gus Dur, Rumah Megah Pun Terbangun
Sab, 9 November 2013 | 05:12 WIB
Subang, NU Online
Dalam sebuah kegiatan di Kabupaten Subang beberapa waktu lalu, Pengasuh Pesantren Al-Mizan Majalengka, KH Maman Imanulhaq bercerita mengenai ākaromahā Gus Dur yang dirasakan olehnya. Diceritakan bahwa suatu hari Kiai Maman ditanya oleh Gus Dur.
<>
āKang Maman udah punya rumah belum?ā tanya Gus Dur
āBelum Gus, ada juga garasi punya mertua, saya bikin rumah,ā jawab Kiai Maman.
āOh kalau begitu tidak apa-apa,ā tukas Gus Dur enteng.
āNanya kok gak apa-apa Gus?ā kata Maman dalam hatinya penuh dengan pertanyaan.
Setahun kemudian, Kiai Maman berkesempatan ziarah dengan Gus Dur ke makam Sunan Gunung Jati Cirebon, tiba-tiba disana Gus Dur pegang tangan Kiai Maman sambil memberi pasir.
āKiai Maman mulai besok bangun rumah ya, ini pasirnya,ā ujar Gus Dur.
Dalam hati Kiai Maman berpikir dan bertanya-tanya, kok nyumbang pasir hanya segenggam?
Tapi anehnya Gus Dur mengulangi ucapannya itu agar Kiai Maman segera membangun rumah.
āPokoknya besok mulai saja bangun rumah, berapa pun anda punya uang,ā kata Gus Dur kepada Kiai Maman.
Esoknya, dengan modal 60 juta rupiah Kiai Maman memberanikan diri untuk mulai membangun rumah.Ā
āPada saat membangun rumah itu betul-betul Allah memudahkan, salah satunya ketika belanja bahan bangunan ke seorang China, Ā dia ngasih pinjaman, kita ngambil seluruh kebutuhan bahan bangunan, hanya karena satu hal, dia tahu bahwa saya dekat dengan Gus Dur. Kemudahan itu yang membuat rumah saya selesai dibangun,ā paparnya.
Malahan, lanjut Kiai Maman, āada beberapa bahan bangunan yang diikhlashkan. Kenapa? Ā Karena orang China itu merasa bahwa Gus Dur telah memberikan āruhā bagi kehidupan mereka waktu Gus Dur jadi Presiden. Ada semacam keterkaitan antara perjuangan Gus Dur terhadap kaum minoritas, dalam hal ini kaum Tionghoa,ā tambahnya.
Alhamdulillah, rumah Kiai Maman sudah terbangun cukup megah, berlantai dua dan sering dikunjungi oleh banyak orang dari berbagai kalangan mulai dari rakyat biasa, sampai para tokoh nasional seperti menteri dan jenderal.Ā
āGus Dur waktu itu bilang, ini bukan hanya sekedar rumah untuk dirimu, tetapi ini adalah rumah kemanusiaan, karena semua bisa masukā pungkasnyaĀ (Aiz Luthfi/mukafi niam)
Terpopuler
1
PCNU Buleleng Akan Pamerkan Foto dan Dokumen Sejarah NUĀ
2
Ngaji Kurikulum, Kemenag Harap Ada Solusi Inovatif terkait Pendidikan
3
Hukum Menanyakan Hari Baik pada Peramal atau Dukun
4
PBNU Buka Pendaftaran Beasiswa S1 ke Al-Azhar Mesir, Ini Ketentuan dan Cara Daftarnya
5
Ini Sambutan Nahdliyin Aceh kepada Tiga Pengurus PBNU
6
Ini Daftar Lembaga Negara yang Terkena Dampak dari Serangan Ransomware
Terkini
Lihat Semua