Nasional JELANG MUNAS-KONBES

Alissa Wahid Berharap PBNU Formulasikan Gerakan

Kam, 13 September 2012 | 06:39 WIB

Jakarta, NU Online
Aktivis muda NU Alissa Wahid berharap agar PBNU memformulasikan strategi gerakan sosial-keagamaan dan kebangsaan. "Formulasi gerakan ini penting agar NU dapat lebih kuat menjalankan peran sebagai tulang punggung Indonesia," tegasnya. 
<>
"Dengan tantangan ideologis yang deras bagi Indonesia, juga dengan proses globalisasi yang membawa banyak pengaruh dunia, NU-lah yang paling berkepentingan dan berpotensi untuk menjaga Indonesia," jelas Alissa yang juga wakil ketua LKK NU DIY melalui surat elektronik Rabu malam (12/9).

NU, kata Alissa, memerlukan kerja yang terarah dan komprehensif. "Munas ulama dan Konbes ini menjadi saat yang paling tepat untuk merumuskan arah dan strategi NU tersebut. Jangan disia-siakan hanya sebagai rutinitas organiasi."


Lebih jauh da menjelaskan bahwa NU memiliki tiga dimensi yang harus segera dirumuskan secara nyata dan praktis. "Dimensi internal NU, dimensi praktik bernegara, dan dimensi NU & politik." 

"Dimensi internal NU terkait dengan isu aktual seperti terasanya jarak yang makin melebar antara struktural NU dengan jama'ah. Saya banyak bertemu dengan Nahdliyin yang merasa tidak terlayani kebutuhan kehidupannya oleh NU setempat sebagai organisasi, justru terlayani oleh organisasi lain seperti oranisasi musholla setempat," jelas putri sulung almarhum KH Abdurrahman Wahid itu.

Alissa juga mengusulkan agar peran Syuriyah harus lebih kuat dalam memberi arah dan pertimbangan, sehingga dapat menjadi panduan bagi PBNU dan pengurus2 daerah, untuk meminimalisir perbenturan pendapat dan kebijakan. 

"Syuriyah misalnya sangat strategis untuk menguatkan kembali prinsip Aswaja NU sebagai ruh kehidupan Nahdliyin maupun organisasi. Kalau NU bisa mempersoalkan kembalinya negara Indonesia kepada ruh dasar bangsa, NU juga harus melakukannya pada dirinya sendiri. Tanpa prinsip dasar ini, NU dan jamaahnya akan terombang-ambing," jelasnya.


Penulis: Hamzah Sahal