Nasional HARI BAHASA IBU

Ajengan Nuh Karang Kitab Sunda Tulis Tangan (II-Habis)

Sel, 26 Februari 2013 | 07:07 WIB

Garut, NU Online
Ajengan KH Muhammad Nuh Ad-Dawami lahir Garut, Jawa Barat tahun 1946. Sejak usia 12 tahun, ia nyantri ke berbagai pesantren, mulai Pesantren Kubang, Munjul, Al-Huda (Garut), Cikalama (Sumedang), Sadang (Garut), Cibeureum (Tasikmalaya),
<>
Menurut putra keempat, Ajengan Cecep Jaya Krama, ayahnya nyantri paling lama di Al-Huda, dibawah bimibingan Ajengan KH Syirojuddin. Sebelum mukim (1968), ia kembali nyantri di pesantren tersebut.

Ajengan Nuh, pengasuh Pondok Pesantren Nurul Huda Cisurupan Garut tersebut, melahirkan puluhan karya tulis. Umumnya menggunakan bahasa Sunda, tapi ada juga yang berbahasa Arab dan Indonesia.

Ia menulis sejak tahun 1990-an, seperti tukilan Ilmu Bayan, Ilmu Ushul Fiqh, Bab Tarawih, Bab Syahadat. “Tapi, secara serius dalam satu buku seperti Bentang Salapan (menjelaskan persoalan yang sering diperdebatkan antara NU dan non-NU) sejak tahun 2000,” kata Ajengan Cecep, di Cisurupan, Garut, Selasa, (12/2).

Asal mula menulis, karena ada salah seorang temannya yang menganjurkan, yaitu Enas Mabarti. Enas  adalah penulis juga tokoh NU Garut yang menulis Pedoman Politik Keur Warga NU dan Rencep Sidem Gunem.

Enas tertarik akan pidato-pidato bernas yang disampaikan Ajengan Nuh di pertemuan-pertemuan NU Garut. Ia sampai mau menggaji orang untuk menuliskan ceramah-ceramahnya. Tapi sayangnya tidak jalan.

Meski demikian, Ajengan mulai juga menulis. Menurut puteri ketiga Ajengan Nuh, Ai Sadidah, ada sekitar 50 buah. “Setiap bulan puasa, pasti melahirkan karya tulis. Dan kitab itulah yang akan dikaji selama sebulan,” katanya.

Di antara karya yang diperlihatkan kepada NU Online adalah Mustika Akidah: Widuri Pamanggih, Tauhid Praktis ala Thariqah Ahli Sunah wal-Jamaah, Peperenian Lentera Cacaang Jalan Ambahan Kabagjaan Jalma Awam, Taraweh Qiyam Ramadhan, Tutungkusan Permata, Tauhid Amaly Ahlu Sunah wal-Jamaah, Hizb Tafrij Kurab Qodhai Hajati (Senjata Panyinglar Kasusah Nutupan Pangabutuh, Al-Mukhtashar fi Tauhidy wa-Ta’biruhu bil-Adzkari, Karakteristik Ahl Sunah wal-Jamaah, al-Muhtaj Ilaih.

Uniknya, karya-karya Ajengan Nuh yang aktif di NU sejak Ranting, MWC, PC, hingga salah seorang Mustasyar PWNU Jawa Barat itu, masih ditulis tangan.

 

Penulis: Abdullah Alawi