Nasional

Abuya Muhtadi: Sekolah ke Luar Negeri, Pulang Jangan Anti Pancasila

Rab, 29 April 2015 | 01:00 WIB

Lebak, NU Online
Memperingati Harlahnya yang ke-81, Pengurus Cabang Gerakan Pemuda Ansor Kebupaten Lebak, Banten, menggelar istighotsah dengan tema “Meneguhkan Kembali Tradisi, Membentengi NKRI”, di Madjid Agung al-A’raf Rangkasbitung Lebak.
<>
Meski diguyur hujan lebat, acara yang berlangsung, Senin (27/4) siang ini, berlangsung khudmat dengan dipimpin ulama kharismatik dari Cidahu Pandeglang, Banten, Abuya Muhtadi.

Sebelum memimpin dzikir bersama, Abuya Muhtadi berpesan, siapapun harus mengambil porsinya sebagai warga negara. Yang mau mondok silahkan mondok. Yang mau sekolah silahkan. Bahkan, katanya boleh-boleh saja sekolah ke luar negeri.

“Boleh sekolah ke luar negeri, namun pulangnya jangan anti pancasila,” jelasnya. “Hidup Ansor! Hidup Ansor! Hidup Ansor!,” seru putra almarhum Abuya Dimyati ini.

Abuya Muhtadi yang saat itu mengenakan sorban coklat juga menyampaikan unek-uneknya terkait persoalan ke-NU-an, kepartaian, dan kebangsaan. “Saya sedih melihat masjid NU hancur, Gerakan Pemuda Ansor hancur, pondok juga hancur dan sekolahpun hancur. Kita semua harus turun kaki untuk membenahinya, bukan lagi turun tangan,” jelas

Ketua PC GP Ansor Lebak Ade Bujhaerimi menyatakan, pihaknya berjanji akan terus menginisasi berbagai kegiatan yang positif bagi masyarakat. “Pemuda Ansor akan terus bergerak. Nggak ada istilah nggak punya dana lalu nggak bergerak. Inilah gerakan, yang tanpa disuruhpun kami akan terus bergerak,” jelasnya.

Dengan gerakan-gerakan yang dilakukannya, Ade berharap, masyarakat Lebak mendapatkan manfaat yang positif, terutama para pemudanya. Ia juga menyoroti para pemuda di Lebak yang tidak lagi dekat dengan tradisi keislaman, dalam hal ini tradisi ke-NU-an.

“Saya miris, marhaban sudah jarang dilakukan di kegiatan-kegiatan kemasyarakatan. Pemuda yang menjadi penentu harapan bangsa, tahlil saja nggak bisa, ziarah nggak pernah. Mau jadi apa?” tanyanya.

Karena itu, melalui kegiatan istighotsah ini, pihaknya berharap pemuda Lebak khususnya dan masyarakat umumnya kembali menghidupkan tradisi dzikir. “Ke depan insya Allah juga akan dihidupkan kegiatan kecamatan bershalawat,” katanya. “Untuk itu, mohon doa dari semuanya, supaya pemuda Lebak bisa diberi kekuatan menyiarkan ajaran Islam dan tradisi NU.”

Merespon sambutan Ketua PC GP Ansor ini, Bupati Lebak Hj Iti Octavia Jayabaya menyatakan kebanggaan dan kebahagiaannya. “Pemuda memang harus berperan aktif dan kritis dalam pembangunan. Mari bergerak bersama membangun bangsa. Bergerak cepat membentuk karakter bangsa yang cerdas,” katanya.

Karena itu, pihaknya selaku Pemerintah Daerah sangat mengapresiasi kegiatan ini, apalagi diselenggarakan di Masjid Agung Lebak. “Masjid harus diisi dengan kegiatan-kegiatan yang positif, karena tempat ini untuk kepentingan orang banyak. Dan ungkapan tanpa biaya Ansor tetap bergerak, ini sangat saya senangi,” ungkapnya.

Tak lupa, Iti berharap, semoga harlah kali ini memberikan dampak positif bagi agama dan pembangunan di Kabupaten Lebak.

Kegiatan pun dilanjutkan pembacaan Surah Yasin, tahlil, dan doa bersama, dengan khusyuk. Jamaah terlihat larut dalam doa. Mudah-mudahan, kegiatan ini berdampak positif bagi kehidupan keberagamaan warga Lebak.

Tampak hadir juga, antara lain, Wakil Bupati Lebak H Ade Sumardi, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Lebak H Asep Komar Hidayat, Ketua MUI Lebak KH Achmad Syatibi Hambali, Rais Syuriah PCNU Lebak KH Mas’ud, Ketua Yayasan Wasilatul Falah KH. Ahmad Rifai, Ketua PW GP Ansor Banten H Ahmad Imron, Ketua FSPP Lebak KH Pupu Mahpudin, Ketua ISNU Lebak H Asep Saefullah, Ketua Maghrib Mengaji KH Zainuddin Amir dan ratusan jamaah lainnya. (Nurul H. Maarif/Mahbib)