Jakarta, NU Online
Projects Against Plastic (PAP), sebuah lembaga yang bergerak pada sektor lingkungan di Bristol, Inggris, meluncurkan program untuk mengurangi penggunaan plastik dalam menyajikan makanan dan minuman saat berbuka puasa selama bulan Ramadhan. Pada pelaksanaannya, PAP bakal menggandeng perwakilan masjid-masjid di Inggris.
Pendiri PAP, Naseem Talukdar mengatakan bahwa program ini ditujukan untuk menekan polusi plastik yang berlebihan.
āMelindungi lingkungan adalah aspek penting dari Islam dan bersama-sama kita dapat mengatasi polusi plastik secara nasional,ā katanya seperti dikutip dari Asian Image, Kamis (9/3/2023).
Ia menutur, terdapat kurang lebih 500 masjid di Inggris. Masing-masing masjid diperkirakan dapat menggunakan hingga 3.000 botol air dan 2.000 piring plastik serta peralatan makan selama Ramadhan.
Naseem, yang juga direktur tanggung jawab sosial dan keberlanjutan di UK Curry Connect, meyakini bahwa mengurangi limbah plastik di masjid akan sangat bermanfaat bagi lingkungan.
āKami bekerja untuk melibatkan semua masjid dalam kampanye dan menolak plastik sekali pakai. Jika semua orang terlibat, kami dapat menghemat sekitar satu ton sampah per masjid. Ini akan menguntungkan komunitas tersebut secara langsung dan negara pada umumnya,ā jabarnya.
Dia mendorong para pengelola masjid untuk memasang stasiun air isi ulang dan mengatakan bahwa pihaknya akan membantu melakukan transisi dengan memberikan sosialisasi untuk mengurangi limbah.
Sebelumnya, PAP bersama dengan Bristol Muslim Strategic Leadership Group (BMSLG), yang dibentuk untuk mengembangkan dan memperkuat komunitas Muslim di Bristol, telah berupaya menangani plastik sekali pakai di masjid secara sukarela.
PAP dan BMSLG telah mengadakan program untuk meningkatkan kesadaran dan mendorong jamaah masjid untuk membawa botol minum sendiri.
Sementara itu, Ketua Gugus Tugas Lingkungan BMSLG, Sheila El Dieb menyebut bahwa bergabung dalam kemitraan yang inovatif tersebut, ia percaya bahwa pihaknya telah memberi masjid peran kepemimpinan ekologis.
āRamadhan adalah waktu ketika umat Islam mempertimbangkan kembali tempat masing-masing di dunia bersama dengan tanggung jawab mereka terhadap planet ini, satu sama lain, dan sesama penghuni bumi,ā ungkapnya.
Pewarta: Nuriel Shiami Indiraphasa
Editor: Muhammad Faizin
Terpopuler
1
PCNU Buleleng Akan Pamerkan Foto dan Dokumen Sejarah NUĀ
2
Ngaji Kurikulum, Kemenag Harap Ada Solusi Inovatif terkait Pendidikan
3
Hukum Menanyakan Hari Baik pada Peramal atau Dukun
4
PBNU Buka Pendaftaran Beasiswa S1 ke Al-Azhar Mesir, Ini Ketentuan dan Cara Daftarnya
5
Ini Sambutan Nahdliyin Aceh kepada Tiga Pengurus PBNU
6
Ini Daftar Lembaga Negara yang Terkena Dampak dari Serangan Ransomware
Terkini
Lihat Semua